Jakarta (ANTARA) – Setiap 4 Januari diperingati sebagai Hari Braille Sedunia yang telah ditetapkan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 2018. Tanggal tersebut juga merupakan hari kelahiran Louis Braille, pencipta sistem tulisan Braille yang hingga kini berkembang dan digunakan oleh orang-orang tunanetra.
Seiring kemajuan zaman, huruf braille yang semula mengandalkan media kertas dan cetak kini juga berkembang untuk dapat digunakan melalui perangkat teknologi seperti ponsel pintar (smartphone).
Berikut rangkuman fitur dan aplikasi huruf braille yang tersedia di ponsel pintar yang dapat memudahkan penyandang tunanetra mengetik di layar sentuh.
Baca juga: KBBI Braille kini tersedia untuk penyandang disabilitas netra
Papan tik TalkBack di Android
papan tik (papan ketik) braille di fitur TalkBack yang dikenal pada tahun 2020 yang dirancang untuk pengguna tunanetra agar lebih mudah mengetik di ponsel. Keyboard ini dilengkapi dengan tulisan singkat braille dan tersedia dalam bahasa Indonesia.
Untuk menggunakan papan tik braille ini, pengguna harus lebih dulu mengaktifkan fitur TalkBack dengan membuka pengaturan (pengaturan), kemudian pilih aksesibilitas (aksesibilitas). Kemudian di bagian menu penglihatan (penglihatan) klik TalkBack dan aktifkan.
Cara mengaktifkan papan tik TalkBack yaitu klik pengaturan (pengaturan), kemudian pilih bahasa dan masukan (bahasa & masukan). Setelah itu klik atur keyboard (mengelola keyboard) dan pilih keyboard braille TalkBack.
Sebelum menggunakan papan tik TalkBack, pengisi suara secara otomatis akan memandu pengguna bagaimana cara mengoperasikan papak tik tersebut.
Ketika papan tik aktif, layar otomatis berubah menjadi lanskap dan menampilkan abjad braille dengan enam titik yang dapat disentuh dan bergetar. Setiap kali pengguna merangkai huruf, pengisi suara pun akan menyebutkan huruf yang diketikkan tersebut sehingga menghindari kesalahan dalam mengetik.
Papan tik Input Layar Braille di iPhone
Mirip dengan TaklBack, Input Layar Braille dilengkapi dengan tulisan singkat braille dan telah tersedia dalam bahasa Indonesia.
Untuk mengaktifkannya, pengguna dapat membuka pengaturan. Selanjutnya pilih aksesibilitas, kemudian VoiceOver, dan kemudian pilih Rotor. Mirip seperti Android, fitur tambahan ini dipermudah dengan panduan pengisi suara.
Ketika papan tik aktif, maka muncul tampilan layar dengan enam titik. Pengoperasiannya mirip dengan papan tik TalkBack, yaitu pengguna hanya perlu menyentuh layar dengan jari untuk merangkai huruf braille.
Papan tik Brailliac
Papan tik Brailliac mungkin lebih cocok digunakan untuk pengguna nondisabilitas mengingat fitur ini tidak disertai dengan pengisi suara sehingga pengguna tunanetra tidak mengetahui jika sewaktu-waktu mereka salah dalam mengetik. Fitur ini juga tidak terintegrasi dengan TalkBack di Android.
Namun demikian, papan tik Brailliac tetap dapat digunakan sebagai media belajar nondisabilitas sehingga dapat memahami sistem penulisan huruf braille. Cara mengoperasikannya pun cukup mudah, pengguna hanya perlu mengunduh di Google Play Store dan aktifkan papan tik itu melalui menu pengaturan.
Mirip seperti papan tik TalkBack dan Braille Screen Input, Brailliac menampilkan enam titik yang setiap kali disentuh dapat bergetar. Pengguna juga dapat menghapus huruf dengan menyentuh tombol di kiri papan titik serta memberi spasi pada huruf dengan menyentuh tombol di kanan papan tik.
Baca juga: Museum KAA luncurkan buku braille The Bandung Connection
Baca juga: Kemensos mewujudkan Balai Literasi Braille adaptif dengan teknologi
Baca juga: Google menawarkan keyboard braille untuk Android
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
HAK CIPTA © ANTARA 2023