Sebagai orang tua, tidak ada yang lebih mengkhawatirkan daripada melihat anak Anda berjuang melawan kesehatannya. Gangguan otak pada anak-anak dapat membingungkan dan membuat kewalahan, sehingga keluarga memiliki banyak pertanyaan dan kekhawatiran. Namun, pengenalan dan intervensi dini dapat berdampak signifikan pada kehidupan individu muda ini sebagaimana disampaikan oleh Dr. Pratibha Singhi, HOD, Neurologi Pediatrik, Rumah Sakit Amrita Faridabad.
Gangguan otak pada anak mencakup berbagai kondisi, termasuk gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD), gangguan spektrum autisme, epilepsi, dan kelumpuhan otak, dan lain-lain. Gangguan ini juga dapat diklasifikasikan sebagai gangguan bawaan, yaitu gangguan perkembangan saraf dan gangguan yang didapat, misalnya infeksi, trauma, dll. Kondisi ini memengaruhi fungsi, perkembangan, dan perilaku otak, yang menyebabkan tantangan dalam perkembangan kognitif, sosial, dan emosional.
Mengenali tanda dan gejala gangguan otak sejak dini sangatlah penting. Beberapa indikator umum meliputi keterlambatan atau kemunduran perkembangan, perubahan perilaku, seperti perubahan suasana hati atau mudah tersinggung, kesulitan berkomunikasi atau berinteraksi sosial, kejang atau gerakan fisik yang tidak biasa, kesulitan koordinasi atau keseimbangan, dll.
Jika Anda menduga adanya gangguan otak pada anak Anda, sangat penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sejak dini guna mendapatkan evaluasi yang komprehensif. Bukti dari berbagai penelitian yang dilakukan dengan baik telah menunjukkan bahwa memulai intervensi sejak dini akan menghasilkan hasil yang jauh lebih baik.
Intervensi dini sangat membantu karena otak anak-anak sangat berbeda dengan otak orang dewasa. Otak anak tumbuh dengan cepat dalam dua hingga tiga tahun pertama kehidupannya saat anak belajar melalui semua indranya. Berbeda dengan otak orang dewasa, terjadi pergantian sinapsis (hubungan antara sel-sel saraf) yang cepat sepanjang masa kanak-kanak.
Bayangkan otak anak sebagai kota ramai yang sedang dibangun, dengan jalan-jalan dan bangunan-bangunan baru bermunculan setiap hari.
Pemangkasan sinaptik seperti proses pembaruan kota, di mana jalan lama yang tidak digunakan dihancurkan untuk memberi jalan bagi jalan baru yang lebih baik. Neuroplastisitas adalah kemampuan otak untuk mengatur ulang dan beradaptasi, seperti kemampuan kota untuk mengubah rute lalu lintas dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan yang berubah. Koneksi saraf di otak yang sedang tumbuh sangat lentur dan dapat dimodifikasi sesuai dengan pengalaman yang dialami anak. Misalnya, anak-anak yang mengalami kesulitan berjalan karena penyakit seperti cerebral palsy dapat mengembangkan koneksi sinaptik yang baru dan lebih baik melalui stimulasi melalui fisioterapi sehingga mengurangi hilangnya fungsi. Neuroplastisitas mencapai titik maksimal dalam tiga tahun pertama kehidupan, oleh karena itu penting untuk memulai intervensi sejak dini pada anak untuk memaksimalkan potensi otak yang sedang berkembang.
Pilihan pengobatan bervariasi tergantung pada kondisi dan tingkat keparahannya. Obat-obatan, terapi (seperti terapi okupasi, terapi bicara, atau terapi perilaku), dan perubahan gaya hidup mungkin direkomendasikan. Intervensi dan dukungan dini dapat meningkatkan hasil dan kualitas hidup secara signifikan.
Mendukung anak yang mengalami gangguan otak memerlukan kesabaran, pengertian, dan kasih sayang. Ciptakan lingkungan yang mendukung yang menstimulasi anak, mendorong komunikasi terbuka, dan menawarkan dukungan emosional. Carilah sumber daya dan bimbingan dari profesional perawatan kesehatan, kelompok pendukung, dan organisasi daring. Ingat, gangguan otak pada anak tidak mencerminkan pola asuh yang buruk atau kegagalan pribadi. Dengan pengetahuan, dukungan, dan intervensi dini yang tepat, individu muda ini dapat berkembang dan mencapai potensi penuh mereka.
