TEMPO.CO, Jakarta – Calon Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Muhammad Herindraakan menjalani uji kelayakan dan kepatutan bersama pimpinan DPR, siang ini. Tes tersebut dijadwalkan akan dimulai pukul 11.00 WIB.
Adapun uji kelayakan dan kepatutan tersebut merupakan tahapan sebelum Wakil Menteri Pertahanan itu menduduki kursi Kepala BIN. Herindra akan menggantikan Budi Gunawan yang sebelumnya dihentikan oleh Presiden Joko Widodo.
Uji kelayakan terhadap Herindra akan dilakukan oleh sejumlah pimpinan DPR dan anggota Komisi I.
Ketua DPR Puan Maharani mengatakan nama Herindra diusulkan oleh Presiden Jokowi melalui Surat Presiden atau Surpres pada 10 Oktober 2024. “Jadi, sudah diusulkan satu nama dari Presiden Jokowi Surpres pergantian Kepala BIN atas nama Pak Herindra,” kata dia.
Dalam salinan dokumen permohonan pertimbangan pergantian dan menarik Kepala BIN yang dilihat Tempo, Jokowi mengusulkan nama Muhammad Herindra ke DPR. “Guna mendapatkan pertimbangan DPR RI, yang selanjutnya akan ditetapkan pemberhentian dan pemberhentiannya dengan Keputusan Presiden,” bunyi surat yang ditandatangani Presiden Jokowi.
Iklan
Puan mengatakan surat penghentian dan pemberhentian Kepala BIN juga sudah dibahas dalam rapat paripurna. Surat tersebut dibahas dalam rapat konsultasi pimpinan DPR dan pimpinan fraksi DPR pada Senin, 14 Oktober 2024.
Namun mengingat alat kelengkapan dewan (AKD) belum terbentuk, maka rapat konsultasi memutuskan pembentukan tim oleh pimpinan DPR. “(Tim) Memunyai tugas untuk pertimbangan atas pemberhentian dan penggantian Kepala Badan Intelijen Negara, selanjutnya dilaporkan pada rapat paripurna,” kata Puan dalam rapat.
Daniel A.Fajri berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: KPU Prioritaskan Pendistribusian Logistik Pilkada Jakarta ke Kepulauan Seribu
