Monday, October 21, 2024
HomeNationalHindenburg Tuding Roblox Tipu Investor dan Jadi Sarang Predator

Hindenburg Tuding Roblox Tipu Investor dan Jadi Sarang Predator






Jakarta, CNBC Indonesia – Perusahaan inevstasi short-sell Hindenburg Research menuduh bahwa platform video gim Roblox telah memanipulasi data kinerja pengguna kepada para investor pada Selasa, (8/10/2024). Hindenburg juga menuding Roblox lebih mengutamakan pertumbuhan dibandingkan keselamatan anak-anak.

Mengutip Wall Street Journal, Roblox telah melebih-lebihkan jumlah pengguna harian dan angka keterlibatan kepada investor sejak perusahaan tersebut go public pada tahun 2021. Hindenburg juga menuduh Roblox mengabaikan langkah-langkah yang lebih efektif untuk melindungi anak-anak dari pedofilia dan konten dewasa.

Penelitian yang dilakukan Hindenburg sebagian besar didasarkan pada wawancara dengan beberapa mantan karyawan Roblox serta pengalaman langsung menggunakan platform tersebut. Seorang juru bicara Roblox menyatakan bahwa perusahaan menolak tuduhan tersebut dan menyebut laporan itu “sangat menarik.”

Juru bicara itu menambahkan bahwa laporan Hindenburg memiliki agenda tersendiri dan Roblox tetap percaya bahwa platformnya aman dan metrik keuangan yang dilaporkan dapat dipercaya. Roblox juga menyatakan bahwa mereka sangat berinvestasi dalam teknologi moderasi, termasuk kecerdasan buatan, untuk menjaga keselamatan dan kesantunan platform.

Meski demikian, The Wall Street Journal belum dapat memverifikasi secara independen tuduhan yang diajukan oleh Hindenburg. Saham Roblox turun sekitar 2% pada hari Selasa, setelah sebelumnya anjlok hingga 10% dalam perdagangan pra-pasar setelah publikasi laporan tersebut.

Roblox adalah platform gim gratis yang sebagian besar kontennya dibuat oleh pengguna, banyak di antaranya berusia di bawah 13 tahun. Meskipun belum menghasilkan keuntungan, Roblox memiliki nilai pasar sebesar $27 miliar dan pendapatan sebesar $2,8 miliar tahun lalu.

Pada bulan Agustus, Roblox diblokir di Turki karena diduga memuat konten yang mengeksploitasi anak-anak. Perusahaan mengatakan sedang bekerja sama dengan otoritas setempat untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Hindenburg, yang bertujuan mendapatkan keuntungan melalui spekulasi penurunan harga saham serta dianugerahi dari program whistleblower Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC), juga mengungkapkan tuduhan lebih lanjut terhadap Roblox. Firma tersebut menuduh Roblox memberikan informasi kontradiktif kepada investor dan SEC tentang bagaimana mereka mengukur jumlah pengguna dan keterlibatan.

Hindenburg membayangkan Roblox telah melebih-lebihkan angka pengguna harian antara 25% hingga 42%, dan waktu interaksi sebesar 100%. Hindenburg bahkan menyewa konsultan teknis untuk menghubungkan server gim Roblox selama 10 hari, yang menemukan beberapa gim tetap aktif selama lebih dari 24 jam tanpa gangguan.

Misalnya saja, Laporan Hindenburg Research menyebutkan bahwa gim paling populer kedua di Roblox, “Blox Fruits,” didominasi oleh lalu lintas dari Vietnam. Di negara tersebut, berbagai grup Facebook dengan puluhan ribu anggota menjalankan lebih dari 20 bot Roblox sekaligus.

Seorang mantan ilmuwan data mengungkapkan bahwa aktivitas di Vietnam telah “membengkakkan angka kami secara gila-gilaan,” mengacu pada keterlibatan pengguna harian. Hindenburg juga menuduh Roblox menghitung bot sebagai pengguna dan memperlakukan banyak akun yang dibuat oleh individu yang sama sebagai pengguna unik.

Firma tersebut lebih lanjut menuding Roblox memberi tahu investor dan pengiklan bahwa jumlah pengguna aktif setiap hari adalah individu unik. Namun, kepada Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC), Roblox mengaku tidak dapat mengukur jumlah individu unik di platformnya.

Sejak tahun 2020, Hindenburg telah menjadi perusahaan short-selling terkemuka, dengan Nathan Anderson sebagai pendirinya.

Laporannya tentang perusahaan transportasi ramah lingkungan Nikola pada tahun 2020 menggagalkan kesepakatan penting dengan General Motors dan menyebabkan pendirinya Trevor Milton dihukum atas tiga tuduhan penipuan federal. Tahun lalu, laporan perusahaan tersebut terhadap Grup Adani India membantu menghapus lebih dari $100 miliar dari penilaian konglomerat tersebut. Saham perusahaan-perusahaan grup tersebut telah memulihkan sebagian kerugiannya.

(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Bakal Ada Short Selling & Market Maker, Anggota Bursa Siap Laksanakan?




Artikel Berikutnya

Bursa Segera Luncurkan Short Selling, Katat Daftar 116 Sahamnya





Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments