TEMPO.CO, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG anjlok di tengah semakin lemahnya nilai tukar rupiah ke dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang kini mendekati level Rp 16 ribu. IHSG menutup sesi I di level 7.161,5 atau turun 1,74 persen.
Pada penutupan Kamis lalu, 26 Maret 2023, pasar Amerika Serikat bergerak secara beragam. Dow Jones naik 0,12 persen, S&P 500 naik 0,11 persen. Sedangkan Nasdaq turun 0,47 persen.
“S&P 500 mengakhiri bulan Maret dengan sangat baik, sempat menyentuh titik all time high (titik tertinggi sepanjang masa),” ujar Wakil Presiden sekaligus Senior Analis Teknikal PT Samuel Sekuritas Indonesia Muhammad Alfatih lewat keterangan tertulis, Senin, 1 April 2024.
S&P 500 juga mencatatkan kenaikan bulanan hingga lima bulan berturut-turut, dengan kenaikan hingga 25 persen selama periode tersebut.
Sementara itu, pasar Asia cenderung menguat. Di akhir sesi pertama hari ini, Nikkei melemah 1,1 persen. Sedangkan STI menguat 0,6 persen, Kospi menguat 0,1 persen, Shanghai menguat 1 persen, dan Hang Seng menguat 0,9 persen.
Per akhir sesi pertama perdagangan hari ini, sebanyak 143 saham menguat, 497 melemah, dan 192 stagnan. Nilai Tercatat transaksi mencapai Rp5,4 triliun, dengan frekuensi perdagangannya sebanyak 822.855 kali dan volumenya sebanyak 83,6 juta lot.
Saham PT Lupromax Pelumas Indonesia Tbk. (LMAX) menjadi saham yang paling aktif perdagangan di sesi pertama hari ini. Frekuensi transaksi saham ini mencapai 117.922 kali, disusul saham pendatang baru AREA 56.059 kali, dan BBRI 44.424 kali.
Selanjutnya: Dari segi volume, saham emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia….