Perjalanan Timnas U-24 Indonesia di Asian Games 2022 terhenti di babak 16 besar usai kalah dari Uzbekistan, Kamis (28/9). Setelah ini, Indra Syafri selaku pelatih akan fokus menangani Timnas U-20.
Pelatih 60 tahun tersebut menegaskan bahwa Timnas U-24 yang ditukanginya kini tidak akan berlanjut ke mana pun, mengingat ajang Asian Games diadakan empat tahun sekali. Indra pun mendapat tugas untuk membawa Timnas U-20 menembus Piala Dunia U-20 2025.
"Ini multi-acara, jadi enggak ada kelanjutan dari tim ini. Habis ini yang pasti, Asian Games kita tunggu empat tahun ke depan," kata Indra usai pertandingan.
"Setelah ini ada tugas khusus ke saya, yaitu menangani Timnas U-20 menuju Piala Dunia 2025. Jadi tidak ada hubungan Asian Games ini ke pelatih. Ini multi-event yang berhenti di sini dan setelah itu tunggu empat tahun yang akan datang, akan ada lagi Asian Games," menambahkan.
Timnas U-24 kalah dari Uzbekistan dengan skor 0-2 di Shangcheng Sports Center Stadium, Hangzhou, China. Sherzad Esanov membobol gawang Ernando Ari dua kali pada menit ke-92 dan 120+1.
Pada Asian Games ini, Timnas U-24 menelan tiga kekalahan dalam empat laga. ‘Merah Putih’ menang kontra Kirgiztan di laga perdana dengan skor 2-0.
Kemudian, Timnas U-24 kalah beruntun dengan skor serupa, 1-0, dari Taiwan dan Korea Utara. Rizky Ridho dan kolega pun melaju ke babak 16 besar dengan status salah satu dari empat peringkat ketiga terbaik.
Terhentinya Timnas U-24 di babak 16 besar kembali mencatat ‘Merah Putih’ di Asian Games 2018 lalu. Kala itu, Indonesia menghentikan Uni Emirat Arab lewat adu penalti.
Indra sendiri mengaku ia dan para pemain bertekad untuk melampaui pencapaian di edisi sebelumnya, yakni menembus babak 8 besar.
"Kami sebenarnya, semua pemain tadi sudah bertekad untuk bisa memberikan pencapaian yang lebih dari Asian Games yang lalu di mana kita juga masuk ke babak 16 besar," kata Indra.
"Kami pengin sekali, tadi semua pemain fokus untuk bisa melangkah ke babak 8 besar, menjadi pencapaian yang lebih baik dari sebelumnya. Tetapi, anak-anak sudah berjuang maksimal, tapi kami tidak bisa melakukan itu," kesimpulan.