Friday, October 18, 2024
HomeNationalInflasi PCE SEBAGAI Sesuai Prediksi, Wall Street Dibuka Cerah Bergairah

Inflasi PCE SEBAGAI Sesuai Prediksi, Wall Street Dibuka Cerah Bergairah






Jakarta, CNBC Indonesia – Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street berhasil dibuka menguat pada perdagangan Jumat (26/7/2024), setelah dirilisnya data inflasi personal yang sudah sesuai dengan prediksi pasar sebelumnya.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) terpantau berhasil melonjak 1,31% ke posisi 40.457,67, S&P 500 melonjak 0,8% ke 5.442,18, dan Nasdaq Composite menguat 0,54% menjadi 17.274,98.

Jalan Wall Street memantul setelah dirilisnya data inflasi personal yang sudah sesuai dengan prediksi pasar sebelumnya. Biro Analisis Ekonomi AS melaporkan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (Personal Consumption Expenditure/PCE) pada Juni lalu mencapai 2,5% secara tahunan (tahun ke tahun/yoy), lebih rendah dari posisi Mei lalu yang mencapai 2,6%.

Sedangkan secara bulanan (bulan ke bulan/mtm), inflasi PCE mencapai 0,1%, sedikit lebih tinggi dari Mei lalu yang mencapai 0%.

Sementara itu inflasi PCE inti, yang menyebabkan harga makanan dan energi naik 0,2% pada Juni 2024, dari bulan sebelumnya mencapai 0,1%.

Dibandingkan bulan yang sama tahun lalu (tahun ke tahun/yoy), indeks PCE Inti naik 2,6%.

Angka ini tentunya sesuai ekspektasi pasar yang sebelumnya memperkirakan inflasi PCE tahunan mencapai 2,5% dan 0,1% secara bulanan.

Data tersebut muncul di akhir pekan yang penuh gejolak di Wall Street. Sepanjang pekan ini, S&P 500 turun 1,2%, sementara Nasdaq naik 2,6%. Namun, Dow Jones justru naik 0,5%.

Penurunan tersebut terjadi karena investor tampaknya menjadi bagian dari rotasi yang lebih luas ke saham-saham berkapitalisasi kecil dan area pasar yang lebih siklis.

“Volatilitas kembali dengan dahsyat pada minggu ini karena tekanan penjualan di sektor megacap menyeret pasar yang lebih luas,” kata kepala strategi teknis LPL Financial Adam Turnquist, dikutip dari CNBC Internasional.

Dengan data inflasi PCE yang sudah sesuai dengan ekspektasi pasar, maka harapan pasar akan memangkas suku bunga bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang dapat dilakukan pada pertemuan September mendatang pun semakin terbuka lebar.

Sejauh ini, peluang penurunan suku bunga The Fed masih tinggi. Berdasarkan CME FedWatch Tool, pasar melihat peluang 87,6% untuk memangkas suku bunga pada bulan September. Namun angka ini mengalami penurunan dari beberapa hari sebelumnya yang mencapai 93,3%.

Data PCE inti ini menunjukkan sejumlah bukti yang menggembirakan bahwa kampanye pengetatan The Fed mulai berjalan tanpa menyebabkan terlalu banyak efek negatif terhadap perekonomian. Kepala ekonom AS di High Frekuensi Ekonomi, Rubeela Farooqi mengatakan dari sudut pandang The Fed, secara kumulatif data inflasi menunjukkan adanya cukup kemajuan, baik pada inflasi maupun kondisi pasar tenaga kerja.

“Ini positif bagi para pembuat kebijakan untuk membuka opsi penurunan suku bunga pada September mendatang,” ungkap Farooqi.

RISET CNBC INDONESIA

(anak cacat/anak cacat)

Saksikan video di bawah ini:

Prospek IHSG di Tengah Sentimen FOMC Hingga Laporan Keuangan Q2 2024




Artikel Selanjutnya

Yield Treasury Melesat, Wall Street Dibuka Jatuhan





Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments