Saturday, October 19, 2024
HomeNationalInvestor Masih Tunggu Titah The Fed, Wall Street Dibuka Lesu

Investor Masih Tunggu Titah The Fed, Wall Street Dibuka Lesu



Jakarta, CNBC Indonesia – Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street kembali dibuka melemah pada perdagangan Selasa (19/9/2023), karena investor masih menantikan keputusan suku bunga terbaru dari bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed).

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) dibuka turun 0,18% ke posisi 34.562,121, S&P 500 melemah 0,22% ke 4.443,62, dan Nasdaq Composite terkoreksi 0,41% menjadi 13.654.

Pertemuan The Fed akan berlangsung mulai siang hari ini waktu AS dan akan berlangsung selama dua hari hingga Rabu besok waktu AS. Kemudian, hasil pertemuan The Fed ini akan diumumkan pada Rabu siang waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia.

Pelaku pasar mengisyaratkan The Fed tidak akan menaikkan suku bunga ketika mengumumkan keputusannya. Hal ini dibuktikan dengan prediksi pasar dalam CME FedWatch Tool yang mencapai probabilitas 99%, hampir 100%.

Selain itu, peluang The Fed menaikkan kembali suku bunga acuannya pada pertemuan November hanya sebesar 29%. Apalagi, batasan The Fed untuk menaikkan kembali suku bunga acuannya hanya sekali saja pada tahun ini.

Selain suku bunga, investor juga akan mengamati komentar seputar jalur inflasi dan jalur suku bunga di masa depan.

“Pasar secara keseluruhan terasa sedikit lebih bergejolak dibandingkan yang kita lihat selama sembilan bulan pertama tahun ini,” ujar Ankur Crawford, manajer portofolio di Alger, mengatakan pada “Closing Bell” CNBC InternasionalSenin (18/9/2023).

Namun, prospek berakhirnya era suku bunga tinggi di The Fed masih belum jelas seiring melonjaknya kembali inflasi AS periode Agustus 2023.

Inflasi AS diperkirakan masih sulit turun ke depan karena beredarnya harga minyak. AS adalah konsumen minyak terbesar di dunia sehingga pergerakan harga minyak akan sangat berdampak pada perekonomian AS.

Pada pagi hari ini waktu AS atau malam waktu Indonesia, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) dan Brent kembali menguat.

Harga minyak WTI melonjak 2,1% ke posisi US$ 93,4 per barel. Sedangkan harga minyak Brent melonjak 1,31% menjadi US$ 95,67 per barel.

Harga minyak kembali melonjak, menandakan kenaikan sesi keempat berturut-turut karena lemahnya produksi minyak serpih AS, menambah kekhawatiran pasokan dari pengurangan produksi yang berkelanjutan oleh Arab Saudi dan Rusia.

RISET CNBC INDONESIA

[email protected]

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Gegara The Fed & Krisis Bank, Wall Street Dibuka Lesu Lagi


(chd/chd)




Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments