Wednesday, September 18, 2024
HomeNationalIsrael Makin Diboikot, Perusahaan Amunisi dan Senjata Eropa Ohh Kirim Bahan Baku...

Israel Makin Diboikot, Perusahaan Amunisi dan Senjata Eropa Ohh Kirim Bahan Baku |Republika Online


Warga Palestina mengungsi dari lokasi yang terkena banjir di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Sabtu (13/7/2024). Menurut pejabat kesehatan setempat bahwa serangan udara Israel tersebut telah menewaskan sedikitnya 90 warga Palestina di zona kamp pengungsian kemanusiaan. Israel mengklaim serangan itu dilakukan terhadap sasaran panglima militer Hamas Mohammed Deif.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sejak serangan Israel ke jalur Gaza pada 7 Oktober 2023, beberapa produsen amunisi dan pemasok bahan baku senjata memutuskan untuk menerapkan “embargo diam-diam dan tidak resmi” terhadap Israel. Hal tersebut dilaporkan oleh surat kabar milik Israel Kalkalis pada Selasa (16/7/2024).

Menurut laporan Kalkalisbeberapa pemasok senjata ke Israel asal Eropa telah menghentikan kontak dengan mitra dagang di Israel. Selain itu, salah satu negara yang merupakan mitra dagang Israel selain AS menolak memasok bahan baku untuk produksi amunisi setelah 7 Oktober 2023.

Bisa disebut, kekuatan Israel saat ini bergantung pada bantuan militer yang diberikan oleh AS. Kementerian Pertahanan dan staf tentara Israel pun dulu-dulu dengan adanya boikot informal yang dilakukan mitra dagang Israel tersebut.

Sementara berdasarkan laporan dari harian NYT pada awal Juli ini, tentara Israel di Jalur Gaza mulai menyimpan peluru tank. Hal tersebut dilakukan untuk berjaga-jaga jika tentara Israel harus melakukan kontak senjata dengan para pejuang. Palestina yang telah menyerang wilayah utara negara itu. Laporan ini pun telah dikonfirmasi oleh Kalkalis.

Di tengah keputusasaan tersebut, industri pertahanan Israel disebut sudah menemukan pemasok baru dari negara di Balkan. Dalam laporan Kalkalis menyebut Israel sudah rutin menerima pengiriman bahan baku senjata dari Serbia melalui udara di Tel Aviv.

Kalkalis menyebutkan, kerjasama dengan Serbia ini menjadi solusi bagi Israel untuk mengembangkan produksi pertahanannya. Namun, ini adalah proses yang panjang dan mahal. Selain itu, jumlah amunisi yang diproduksi masih belum dapat memenuhi kebutuhan militer Israel.

Kalkalist juga menekankan bahwa selain konteks politik yang memperbolehkan impor senjata ke Israel, situasi di pasar global juga menjadi pertimbangan. Pasalnya, pasar ini sedang mengalami kekurangan amunisi, yang tidak hanya terjadi di Jalur Gaza tetapi juga di Ukraina.






Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments