New Delhi: Dalam beberapa tahun terakhir, platform perdagangan cepat telah mengubah pengalaman berbelanja di kota-kota di India, menyediakan kebutuhan sehari-hari secepat kilat. Yang mengejutkan, CEO Swiggy Instamart Sriharsha Majety mengungkapkan bahwa salah satu barang yang paling sering dipesan bukanlah makanan atau bahan makanan, melainkan seprai—yang menjadi favorit tak terduga di kalangan netizen yang menggunakan platform tersebut.
Pada Global Leadership Summit CNBC-TV18, CEO Swiggy Instamart Sriharsha Majety berbagi wawasan menarik, dengan mengatakan, “Menurut Anda, apa yang paling ingin dipesan orang dalam 10 menit? Kalau saya bilang orang paling banyak pesan sprei di Instamart, lalu siapa yang percaya? Tapi, memang benar di platform kami, sprei paling banyak dipesan untuk pengiriman cepat.”
Ia mencatat bahwa meskipun baterai dulunya merupakan barang yang paling banyak dicari, kini seprai menjadi yang terdepan dalam pesanan pengiriman cepat. Majety juga mengungkapkan bagaimana perbedaan antara perdagangan cepat dan e-commerce tradisional secara bertahap memudar dan berapa banyak perusahaan e-commerce yang menerapkan model pengiriman yang lebih cepat.
“Perusahaan kami tidak bisa berada di mana-mana, namun pemain lain memasuki ruang ini, menciptakan persaingan untuk pengiriman cepat,” jelas Majety.
Membahas tantangannya sebagai CEO, dia berbagi, “Sejak kami memulai perusahaan ini, tantangan terbesar di hadapan saya adalah mengajak semua orang untuk ikut serta. Seiring berjalannya waktu, hal ini menjadi semakin sulit, namun mengajak orang-orang untuk ikut serta telah menjadi rahasia kesuksesan kami saat ini. Hal ini tidak selalu mudah, namun seiring pertumbuhan perusahaan, hal ini menjadi fondasinya.”
Majety juga menyebutkan bahwa Swiggy dan Zomato bukan satu-satunya pemain yang bersaing di pasar tersebut. “Saat Swiggy diluncurkan pada tahun 2014, ada lebih dari 19 pemain di pasar. Saat ini, pasar perdagangan cepat telah berkembang menjadi 5,5 miliar dolar (sekitar Rs 50,000 crore). Awalnya fokus pada pengiriman sembako, namun kini mencakup elektronik, pakaian, dan alat olah raga,” jelasnya.