Thursday, November 21, 2024
HomeNationalJaktim gelar rakor penanganan tawuran

Jaktim gelar rakor penanganan tawuran


Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur menggelar rapat koordinasi penanganan tawuran yang melibatkan kelompok dan pelajar di wilayah tersebut.

Rakornya dihadiri aparat Kepolisian, Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Jakarta Timur, Satpol PP dan sejumlah camat. Rakor dipimpin loleh Wali Kota Jaktim M Anwar di Kantor Wali Kota Jaktim, Pulogebang, Cakung, Selasa.

Rapat koordinasi itu digelar menyusul adanya tawuran antara warga Kebon Singkong, Duren Sawit dan warga Cipinang Jagal, Pulogadung, pada Senin malam (18/11). Bahkan, aksi serupa terjadi pada Minggu (10/11) yang menyebabkan seorang remaja tewas tertabrak kereta.

“Seluruh Forkopimko (Forum Komunikasi Pimpinan Kota) Jaktim yang difasilitasi oleh Wali Kota Jaktim membahas penanganan tawuran. Rakor itu juga disampaikan oleh camat dan lurah,” kata Kepala Satpol PP Jakarta Timur (Jaktim) Budhy Novian usai mengikuti rakor tersebut.

Menurut dia, tawuran ini menjadi salah satu yang ditolak sehingga perlunya penanganan yang lebih optimal lagi dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat.

Baca juga: Tawuran antar warga kembali terjadi di Jakarta Timur
Baca juga: Buntut tawuran di Duren Sawit, seorang tewas akibat tertabrak kereta

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Budhy Novian saat memberikan keterangan pers usai Rapat Koordinasi Penanganan Tawuran di Kantor Wali Kota Jaktim, Selasa (19/11/2024). ANTARA/Syaiful Hakim

Untuk jangka pendek, mengeluarkan bersama Kepolisian dan aparat kewilayahan (camat dan lurah) mengoptimalkan penjagaan di lokasi rawan tawuran, seperti di Jalan I Gusti Ngurah Rai.

Di lokasi tersebut sempat tawuran antara warga Kebon Singkong, Duren Sawit dengan warga Cipinang Jagal, Pulogadung, pada Senin malam (18/11).

“Ini untuk mencegah agar warga tidak melakukan tawuran. Kalau nanti ada gejala (akan tawuran) agar segera lapor, sehingga penanganannya bisa lebih baik,” kata Budhy.

Dia pun menyayangkan tawuran yang terjadi akhir-akhir ini melibatkan anak-anak muda yang masih belia (di bawah 16 tahun) yang seharusnya fokus untuk belajar.

“Mereka begitu berani dan juga cenderung agak brutal ya ketika dia menenteng-nenteng senjata tajam tanpa ada rasa takut, tanpa belas kasihan, mereka saling berhadap-hadapan,” ujarnya.

Pewarta : Syaiful Hakim
Redaktur: Sri Muryono
Hak Cipta © ANTARA 2024



Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments