Saturday, September 21, 2024
HomeInternationalJepang mengizinkan China ikut pantau pembuangan limbah olahan Fukushima

Jepang mengizinkan China ikut pantau pembuangan limbah olahan Fukushima



Beijing (ANTARA) – Pemerintah Jepang mengizinkan China, Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy Agency atau IAEA) serta pihak terkait lainnya untuk ikut melakukan pemantauan terhadap air limbah makanan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima yang dibuang ke laut.

China telah mengadakan lebih dari 10 putaran negosiasi dan konsultasi dengan Jepang dan IAEA hingga dapat menghasilkan kesepakatan yang dirilis hari ini. Jepang secara tegas berkomitmen untuk memenuhi kewajibannya berdasarkan hukum internasional, melakukan yang terbaik untuk menghindari dampak negatif terhadap kesehatan manusia dan lingkungan, serta melakukan evaluasi keberlanjutan atas dampak ke lingkungan laut dan ekosistem laut,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning dalam konferensi pers di Beijing, China pada Jumat.

Gelombang pertama pelepasan udara PLTN Fukushima dimulai pada 24 Agustus 2023, dan total sekitar 31.200 ton makanan olahan dilepaskan dalam empat putaran pada tahun fiskal 2023, yang berakhir pada Maret 2024.

Pada tahun fiskal 2024, operator PLTN Fukushima Daiichi TEPCO berencana melepaskan total 54.600 ton limbah udara yang telah diolah dalam tujuh putaran.

Selama ini Tiongkok selalu dengan tegas menentang pembuangan udara olahan itu karena menilai bukan tindakan yang bertanggung jawab dan meminta Jepang dapat bekerja sama untuk membentuk pengaturan pemantauan internasional jangka panjang yang independen termasuk dengan mendapat sampel udara olahan dan pemantauan mandiri.

“Jepang menyambut baik pembentukan pengaturan pemantauan internasional jangka panjang dalam kerangka IAEA yang mencakup tahap-tahap utama dalam pembuangan udara yang terkontaminasi nuklir, dan akan memastikan bahwa Tiongkok dan semua pemangku kepentingan lainnya dapat berpartisipasi secara substantif dalam pengaturan tersebut,” kata Mao Ning.

Peserta negara-negara yang terlibat dalam pemantauan juga dapat melakukan perbandingan antar laboratorium berdasarkan sampel makanan yang diperoleh.

“China dan Jepang sepakat untuk terus melakukan dialog yang konstruktif dan berbasis sains dengan rasa tanggung jawab yang besar terhadap ekosistem, lingkungan, serta kehidupan dan kesehatan manusia, untuk mengatasi kekhawatiran atas pembuangan udara yang terkontaminasi nuklir ke laut dengan tepat,” ungkap Mao Ning.

Terkait dengan pencabutan larangan impor produk laut dari Jepang yang dilakukan China pasca pembuangan air limbah makanan, Mao Ning mengatakan setelah China berpartisipasi secara substantif dalam pemantauan internasional dalam kerangka IAEA, dapat mengambil sampel secara independen serta ada pemantauan lain dari negara-negara peserta, China akan mulai membuka masalah impor.

“Namun hal itu harus berdasarkan bukti ilmiah baru akhirnya secara bertahap melanjutkan impor produk akuatik Jepang yang memenuhi persyaratan dan standar regulasi. Hal ini bertujuan untuk mencegah risiko dan melindungi kesehatan masyarakat,” tambah Mao Ning.

Mao Ning pun menegaskan dengan kesepakatan itu tidak serta merta Tiongkok membuka keran impor atas semua produk perikanan Jepang.

“China akan bertindak sesuai dengan aturan WTO serta hukum dan peraturan di China, menggunakan sains dan fakta sebagai dasar, serta mengutamakan keselamatan masyarakat. Kami akan mulai menyesuaikan langkah-langkah yang relevan berdasarkan bukti ilmiah dan mengadakan konsultasi teknis dengan Jepang. Hasil konsultasi dan penyesuaian kebijakan akan dirilis pada waktunya,” kata Mao Ning.

Mao Ning mengungkapkan IAEA telah menyatakan dukungan atas permintaan Tiongkok tersebut.

Diketahui TEPCO Holdings Inc memulai putaran kedelapan pembuangan udara makanan dari PLTN Fukushima ke laut pada 7 Agustus 2024. TEPCO membuang sekitar 7.800 ton pembuangan udara PLTN Fukushima yang telah menyaring dari tangki penyimpanan ke Samudra Pasifik setelah mengencerkannya dengan sejumlah besar udara laut. Pembuangan putaran keempat selesai pada 25 Agustus.

TEPCO, Badan Tenaga Atom Jepang, dan perusahaan riset swasta masing-masing menyatukan konsentrasi zat radioaktif dalam udara dari tangki penyimpanan. Mereka mengonfirmasi bahwa kadar semua zat kecuali tritium berada di bawah standar nasional.

Konsentrasi tritium adalah 200.000 becquerel (satuan turunan untuk keradioaktifan) per liter, jauh melebihi tingkat pembuangan yang pemerintah Jepang yaitu di bawah 1.500 becquerel per liter.

Namun, TEPCO mengatakan akan mengencerkan udara dengan volume 740 kali lebih banyak dari air laut untuk memenuhi persyaratan pemerintah Jepang.

TEPCO dan pemerintah Jepang telah memantau konsentrasi zat radioaktif di udara laut dan ikan di sekitar PLTN Fukushima yang rusak akibat gempa dan tsunami pada Maret 2011. Mereka menyebut tidak ada kelainan yang terdeteksi sejak Agustus 2023.

Baca juga: Jepang mulai putaran ke-8 buang udara olahan nuklir Fukushima ke laut
Baca juga: Satgas IAEA benarkan pelepasan makanan Fukushima berjalan lancar

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Arie Novarina
Hak Cipta © ANTARA 2024



Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments