Friday, October 18, 2024
HomeTop NewsJerman Kucurkan Rp 7,6 T Kembangkan Hidrogen dan Amonia Hijau di RI

Jerman Kucurkan Rp 7,6 T Kembangkan Hidrogen dan Amonia Hijau di RI


Kerja sama pengembangan hidrogen dan amonia hijau di Indonesia.  Foto: Kementerian ESDM
Kerja sama pengembangan hidrogen dan amonia hijau di Indonesia. Foto: Kementerian ESDM

Perusahaan asal JermanAugustus Global Investment GmbH (AGI), melirik Indonesia untuk mengembangkan hidrogen hijau dan amonia hijau. Kali ini, AGI menggandeng PT Pupuk Indonesia (Persero) untuk mengembangkan kerja sama tersebut di Kawasan Industri Iskandar Muda (IMIA) milik PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), di Lhokseumawe, Aceh.

CEO AGI, Fadi Krikor, menyatakan bahwa berinvestasi akan mengucurkan investasi sebesar USD 500 juta atau sekitar Rp 7,6 triliun (kurs Rp 15.300 per dolar AS) pada pengembangan pabrik hidrogen hijau dan amonia hijau. Kerja sama tersebut diharapkan dapat menghasilkan hidrogen hijau sebesar 95,8 ton per hari.

“Studi kelayakan untuk proyek ini telah diselesaikan oleh Black & Veatch (BV), sebuah perusahaan teknik, rekayasa, dan konstruksi global. Studi ini menemukan bahwa proyek ini layak secara teknis dan ekonomi, dan berpotensi memberikan kontribusi signifikan terhadap transisi energi di Indonesia," kata dia dalam keterangannya, Selasa (29/8).

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, berharap dapat berkontribusi kepada Indonesia untuk menjadi pemain global dalam mengembangkan hidrogen hijau dan amonia hijau.

"Karena hidrogen hijau dan amonia hijau adalah bahan bakar masa depan tanpa emisi karbonsehingga MoU ini mendukung pencapaian emisi nol bersih pada tahun 2060 yang menjadi program prioritas pemerintah,” ujar Rahmad.

Kerja sama tersebut dimulai dari studi kelayakan sampai tahap komersialisasi. Seluruh pihak pada juga akan melakukan transfer pengetahuan, teknologi, potensi pasar, hingga aspek ekonomi yang diperlukan pada proyek green hydrogen dan green amonia.

Pada kesempatan tersebut, AGI juga melakukan kerja sama dengan PT PLN (Persero) untuk menyediakan pasokan listrik yang memenuhi sertifikat energi terbarukan (REC) sebesar 340 MVA.

Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana menyambut baik kerja sama ini, dan berharap agar kolaborasi ini dapat memperkuat dan meningkatkan upaya pencapaian ketahanan energi dan mempercepat transisi energi.

Menurut Dadan, hidrogen telah dimanfaatkan di Indonesia dalam sektor industri, terutama sebagai bahan baku pupuk. Konsumsi hidrogen di Indonesia saat ini berkisar 1,75 juta ton per tahun, dengan pemanfaatan didominasi oleh urea (88 persen), amonia (4 persen) dan kilang minyak (2 persen).

"Hidrogen hijau akan memainkan peran penting dalam dekarbonisasi sektor transportasi yang akan dimulai pada tahun 2031, dan sektor industri dimulai pada tahun 2041, saya sangat mengapresiasi kerja sama intensif yang dilakukan AGI dengan mitranya. Saya yakin semua kerja sama yang kita saksikan saat ini, akan memperkuat dan meningkatkan upaya kita dalam mencapai ketahanan energi berkelanjutan serta mendorong upaya kita untuk mempercepat transisi energi," kata Dadan.





Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments