Terakhir Diperbarui:
Kasus kanker payudara dini seperti ini bukan hal yang jarang terjadi di rumah sakit spesialis seperti AIIMS. (Getty)
Dr Rath menekankan pentingnya deteksi dini, dan menyatakan bahwa meskipun kanker payudara tidak dapat dicegah, deteksi dini mengarah pada keberhasilan pengobatan dalam 95 persen kasus.
Baru-baru ini, seorang gadis berusia 14 tahun dari Bareilly, Uttar Pradesh, mencari pengobatan di All India Institute of Medical Sciences (AIIMS) Delhi untuk pengobatan kanker payudara stadium lanjut. Hebatnya, kanker tersebut berkembang secara signifikan sejak ia pertama kali menyadari adanya benjolan yang tidak nyeri di dekat payudaranya pada usia sembilan tahun. Awalnya tidak nyeri, benjolan tersebut membesar selama bertahun-tahun, akhirnya menyebabkan rasa tidak nyaman dan mengeluarkan nanah. Baru setelah itu keluarganya mencari pertolongan medis, yang menggarisbawahi pentingnya deteksi dini. Gadis tersebut saat ini sedang menjalani perawatan di lembaga tersebut.
Kasus kanker payudara dini seperti itu bukan hal yang jarang terjadi di rumah sakit spesialis seperti AIIMS. Dr. GK Rath, mantan Kepala Rumah Sakit Kanker AIIMS, mencatat bahwa kasus kanker payudara pada gadis muda, meskipun jarang, bukan hal yang baru. Selain menangani pasien yang berusia 12 tahun, ia menekankan pentingnya kewaspadaan dan pemeriksaan diri secara teratur di kalangan wanita dan gadis sejak usia muda.
Dr Rath menegaskan kembali pentingnya deteksi dini, dengan menyatakan bahwa meskipun kanker payudara tidak dapat dicegah, deteksi dini dapat menghasilkan pengobatan yang berhasil pada 95 persen kasus. Oleh karena itu, pemeriksaan diri secara teratur sangat penting bagi wanita. Selain itu, para ibu harus memantau anak perempuan mereka untuk mendeteksi kelainan sejak dini. Ia menghimbau para wanita untuk melakukan pemeriksaan diri setiap bulan dan mencari saran medis.
Penyebab pasti kanker payudara sebagian besar masih belum diketahui, dengan hanya 10 persen kasus yang terkait dengan faktor genetik. Sebagian besar kasus, sekitar 90 persen, tidak diketahui penyebabnya. Dr. Rath menyarankan wanita untuk tetap waspada terhadap gejala-gejala seperti benjolan, pendarahan, atau keluarnya cairan dari payudara, atau pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak, dan untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika ada perubahan yang terlihat. Ia juga menyarankan kewaspadaan, terutama di kalangan wanita dengan riwayat keluarga kanker payudara, mereka yang belum menikah atau tidak memiliki anak, atau berusia di atas 30 tahun.
Dr Rath juga membahas beberapa kesalahpahaman yang umum terjadi di kalangan wanita, dengan mencatat bahwa beberapa orang mengabaikan benjolan di payudara jika tidak menimbulkan rasa sakit, sehingga berpotensi menunda diagnosis. Ia menekankan bahwa berkonsultasi dengan dokter sangat penting, karena USG sederhana dapat memberikan informasi berharga tanpa perlu mammogram.
Sebagai penutup, Dr. Rath menghimbau para wanita dan anak perempuan untuk memprioritaskan kesehatan payudara dan segera berkonsultasi dengan tenaga kesehatan profesional jika ada masalah. Ia menekankan bahwa intervensi dini akan meningkatkan prospek keberhasilan pengobatan kanker payudara secara signifikan.