Terakhir Diperbarui:
Meskipun kanker perut biasanya lebih umum terjadi pada populasi lanjut usia, mutasi genetik dan kondisi bawaan dapat meningkatkan kerentanan pada orang muda.
Kanker lambung, yang biasanya menyerang orang lanjut usia (70-80 % kanker lambung terdiagnosis pada usia > 60 tahun), kini semakin banyak menyerang pasien muda, sebuah tren yang meresahkan dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan profesional medis. Beberapa faktor mungkin berkontribusi terhadap peningkatan ini, meskipun masih banyak yang harus dipahami. Dr Subhash Agal, Kepala Gastroenterologi, Rumah Sakit Kokilaben Dhirubhai Ambani, Mumbai berbagi beberapa alasan potensial mengapa kanker perut menjadi lebih umum terjadi pada orang muda adalah sebagai berikut:
Perubahan Pola Makan dan Gaya Hidup
Makanan Olahan dan Pola Makan Buruk: Konsumsi makanan olahan yang tinggi garam, bahan pengawet, dan bahan tambahan buatan telah meningkat di seluruh dunia. Kebiasaan makan ini dapat berkontribusi terhadap perkembangan kanker perut, karena asupan garam yang tinggi dan daging olahan diketahui mengiritasi lapisan lambung, sehingga berpotensi menyebabkan kanker.
Penggunaan Tembakau dan Alkohol: Merokok dan konsumsi alkohol berlebihan telah lama dikaitkan dengan beberapa jenis kanker, termasuk kanker perut. Karsinogen dalam asap tembakau dan alkohol dapat merusak lapisan lambung dan meningkatkan risiko perkembangan kanker
Kegemukan: Meningkatnya angka obesitas secara global merupakan faktor risiko lainnya. Obesitas dikaitkan dengan berbagai jenis kanker, termasuk kanker lambung, karena dapat menyebabkan peradangan kronis dan perubahan kadar hormon, yang keduanya dianggap berperan dalam perkembangan kanker.
Infeksi Helicobacter pylori
Helicobacter pylori (H. pylori), bakteri penyebab sakit maag, merupakan faktor risiko kanker lambung yang terkenal. Infeksi kronis H. pylori dapat menyebabkan peradangan pada lapisan lambung dan meningkatkan risiko terkena kanker lambung. Meskipun tingkat infeksi H. pylori telah menurun di beberapa bagian dunia, bakteri ini masih merupakan faktor risiko yang signifikan, terutama di wilayah yang sanitasi dan kebersihannya buruk.
Faktor Genetik
Faktor Keturunan: Meskipun kanker perut biasanya lebih umum terjadi pada populasi lanjut usia, mutasi genetik dan kondisi bawaan dapat meningkatkan kerentanan pada orang muda. Kanker lambung difus herediter (HDGC), yang terkait dengan mutasi pada gen CDH1, adalah salah satu contohnya. Individu dengan mutasi genetik ini berisiko lebih tinggi terkena kanker perut di usia lebih muda
Sejarah Keluarga: Riwayat keluarga yang mengidap kanker perut dapat meningkatkan risiko pada individu yang lebih muda, bahkan tanpa adanya sindrom genetik yang diketahui
Paparan Lingkungan
Polusi dan Bahan Kimia: Faktor lingkungan seperti polusi udara dan paparan bahan kimia karsinogenik juga mungkin berperan dalam meningkatnya angka kanker perut pada populasi muda.
Dampak Skrining dan Deteksi Dini
Peran Penyaringan
Meskipun tidak ada pemeriksaan rutin untuk kanker perut di sebagian besar negara, peningkatan kesadaran dan tes diagnostik dini (terutama bagi individu dengan riwayat keluarga atau faktor risiko yang diketahui) dapat mengarah pada deteksi dini. Peningkatan jumlah kasus pada usia muda mungkin sebagian disebabkan oleh teknik deteksi yang lebih baik.
Tantangan dalam Penyaringan
Di sisi lain, skrining kanker perut masih belum berkembang di banyak belahan dunia, terutama di wilayah dimana penyakit ini lebih jarang terjadi. Kurangnya skrining rutin membuat diagnosis dini menjadi sulit, sehingga menyebabkan diagnosis stadium akhir ketika prognosisnya lebih buruk
Dr Agal berbagi Tantangan Perawatan untuk Pasien Muda
- Pendekatan Perawatan yang DisesuaikanMengobati kanker perut pada pasien yang lebih muda mungkin memerlukan pendekatan yang berbeda dibandingkan pasien yang lebih tua. Individu yang lebih muda sering kali memiliki status kesehatan yang lebih baik secara keseluruhan dan mungkin dapat mentoleransi perawatan yang lebih agresif, seperti kemoterapi atau pembedahan. Namun, mereka juga menghadapi masalah kesehatan jangka panjang yang harus diperhatikan, termasuk potensi infertilitas, efek radiasi atau kemoterapi terhadap pertumbuhan dan perkembangan, dan risiko kekambuhan.
- Pengobatan yang DipersonalisasiKemajuan dalam pengobatan yang dipersonalisasi atau presisi membantu memberikan perawatan yang lebih tepat sasaran kepada pasien muda berdasarkan susunan genetik kanker mereka. Profil molekuler dan pengujian genetik dapat mengungkap mutasi atau karakteristik spesifik kanker yang dapat memandu terapi, sehingga memberikan hasil yang lebih baik
Pencegahan dan Kesadaran
Intervensi Dini
Strategi pencegahan memainkan peran penting dalam mengurangi kejadian kanker perut, khususnya pada populasi berisiko tinggi. Ini termasuk mempromosikan pola makan sehat, aktivitas fisik teratur, dan berhenti merokok. Skrining terhadap individu dengan riwayat keluarga kanker lambung atau kecenderungan genetik dapat membantu mengidentifikasi penyakit tahap awal sebelum berkembang.
Kampanye Kesehatan Masyarakat
Kampanye kesadaran masyarakat yang mendidik generasi muda tentang risiko kanker perut—seperti pentingnya menjaga pola makan yang sehat, menghindari merokok, dan mencari nasihat medis untuk gejala gastrointestinal yang persisten—sangat penting dalam membatasi peningkatan kasus. Menekankan pentingnya deteksi dini, terutama bagi individu dengan riwayat keluarga atau infeksi H. pylori kronis, dapat memberikan hasil yang lebih baik.