Kanker prostat, meskipun lebih jarang terjadi pada pria India dibandingkan pada populasi Barat, terus meningkat. Sembilan dari setiap 100.000 pria di India didiagnosis dengan kondisi ini, sehingga menjadi perhatian yang semakin besar bagi penyedia layanan kesehatan dan pasien.
Deteksi dini tetap menjadi faktor penting dalam mengelola penyakit ini secara efektif, terutama karena kanker prostat sering kali tumbuh lambat dan mungkin tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Dr Sushrut Pownikar, Kepala Jaminan Mutu dan Wakil Direktur di Laboratorium Oncquest, berbagi tentang deteksi dini melalui gejala dan diagnosis Kanker Prostat pada Pria.
Kanker ini berkembang di kelenjar prostat, organ kecil berbentuk seperti buah kenari yang terletak di bawah kandung kemih dan di depan rektum. Kelenjar ini berperan penting dalam kesehatan reproduksi pria dengan mengeluarkan cairan yang bercampur dengan air mani, menjaga sperma tetap sehat, dan membantu pembuahan. Meskipun kanker prostat dapat menjadi kondisi serius, kanker ini sering kali terdeteksi sejak dini, dan jika terbatas pada kelenjar prostat, pengobatan dapat secara efektif menghilangkan penyakit tersebut.
Kanker prostat memiliki salah satu tingkat kesintasan tertinggi di antara semua kanker, terutama jika didiagnosis sejak dini. Tingkat kesintasan lima tahun untuk kanker prostat stadium awal hampir 100%, dan sekitar 80% pria bertahan hidup selama sepuluh tahun atau lebih. Karena perkembangannya yang lambat, banyak pria yang didiagnosis dengan kanker prostat dapat hidup lama dan sehat, bahkan setelah menjalani perawatan.
Tanda dan Gejala Awal
Kanker prostat sering kali berkembang secara perlahan, dan pada tahap awal, mungkin tidak menunjukkan gejala yang nyata. Karakteristik ini membuat pemeriksaan medis rutin menjadi penting, terutama bagi pria berusia di atas 50 tahun atau mereka yang memiliki riwayat penyakit ini dalam keluarga. Namun, seiring perkembangan kanker, gejala-gejala tertentu mungkin mulai muncul, yang menunjukkan perlunya perhatian medis.
Masalah saluran kemih: Salah satu gejala awal yang paling umum adalah kesulitan buang air kecil. Pria mungkin mengalami keinginan buang air kecil yang sering, terutama di malam hari, disertai aliran urine yang lemah atau terputus-putus. Kesulitan memulai atau menghentikan buang air kecil, serta perasaan bahwa kandung kemih belum sepenuhnya kosong, juga merupakan gejala umum.
Darah dalam urin atau air mani: Adanya darah dalam urin atau air mani merupakan gejala yang mengkhawatirkan dan tidak boleh diabaikan. Meskipun dapat disebabkan oleh kondisi lain, seperti infeksi atau batu ginjal, hal ini juga merupakan tanda potensial kanker prostat.
Disfungsi ereksi: Pria yang mengidap kanker prostat dapat mengalami disfungsi ereksi (DE). Gejala ini terjadi karena dekatnya kelenjar prostat dengan saraf dan pembuluh darah yang berperan dalam mencapai ereksi.
Rasa sakit dan ketidaknyamanan: Seiring perkembangan kanker, pria mungkin merasakan nyeri atau ketidaknyamanan di area panggul, pinggul, atau punggung bawah. Nyeri ini terkadang dapat menyebar ke paha dan sering dikaitkan dengan stadium lanjut penyakit ini.
Infeksi Saluran Kemih (ISK): Infeksi saluran kemih yang berulang juga dapat menjadi tanda kanker prostat. Tumor di prostat dapat menghalangi aliran urine, yang menyebabkan infeksi.
Diagnosa
Diagnosis kanker prostat dimulai dengan tes Prostate-Specific Antigen (PSA), yang mengukur kadar PSA dalam darah. PSA yang meningkat dapat mengindikasikan kanker prostat atau kondisi jinak seperti prostatitis. Pemeriksaan Rektal Digital (DRE) dilakukan setelahnya, di mana dokter memeriksa secara manual untuk mengetahui adanya kelainan prostat. Tes pencitraan seperti MRI atau USG memberikan gambaran terperinci tentang prostat, dan jika diduga ada kanker, biopsi akan memastikan diagnosis. Tes genetik mungkin disarankan bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga kanker prostat untuk memandu pengobatan.
Perlakuan
Pengobatan kanker prostat bergantung pada stadium penyakitnya. Kanker stadium awal sering kali melibatkan prostatektomi radikal, yaitu pengangkatan prostat melalui pembedahan. Kasus-kasus berisiko rendah dapat dipantau melalui pengawasan aktif dengan pemeriksaan rutin. Pengobatan kanker stadium lanjut meliputi radioterapi, kemoterapi, atau terapi hormon, yang menurunkan kadar androgen untuk mengendalikan pertumbuhan kanker. Meskipun kanker stadium awal dapat disembuhkan, kasus stadium lanjut berfokus pada pengelolaan penyakit dan memerlukan tindak lanjut yang berkelanjutan.
Selain itu, dengan kemajuan dalam metode diagnostik dan pilihan pengobatan, pria yang didiagnosis dengan kanker prostat memiliki peluang baik untuk menjalani kehidupan yang sehat dan memuaskan, terutama jika penyakit ini terdeteksi sejak dini.