Wednesday, March 29, 2023
HomeNationalKapan dan Bagaimana Matahari akan Mati? Temuan Terkini Ilmuwan Ini Menjawabnya...

Kapan dan Bagaimana Matahari akan Mati? Temuan Terkini Ilmuwan Ini Menjawabnya |Republika Online


Matahari akan menghadapi kematian sebagaimana tata surya lainnya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Bagaimana matahari kita akan terlihat setelah mati? Para ilmuwan telah membuat prediksi tentang seperti apa hari-hari terakhir tata surya kita, dan kapan itu akan terjadi.

Sebelumnya, para astronom mengira Matahari akan berubah menjadi nebula planet- gelembung gas dan debu kosmik yang bercahaya- sampai bukti menunjukkan bahwa itu harus sedikit lebih masif.

Sebuah tim internasional membaliknya lagi pada 2018 dan menemukan bahwa nebula planet memang merupakan mayat matahari yang paling mungkin.

Matahari berusia sekitar 4,6 miliar tahun diukur dengan usia benda-benda lain di tata surya yang terbentuk sekitar waktu yang sama.

Berdasarkan pengamatan terhadap bintang-bintang lain, para astronom memperkirakan ia akan mencapai akhir hidupnya sekitar 10 miliar tahun lagi.

Dilaporkan dari Ilmu Pengetahuan, Ahad (13/11/2022), ada hal-hal lain yang akan terjadi di sepanjang jalan, tentu saja. Dalam waktu sekitar lima miliar tahun,

Matahari akan berubah menjadi raksasa merah. Inti bintang akan menyusut, tetapi lapisan terluarnya akan meluas ke orbit Mars, menelan planet kita dalam prosesnya. Bahkan jika itu masih ada.

Satu hal yang pasti: pada saat itu, kita tidak akan ada lagi. Faktanya, umat manusia hanya memiliki sekitar satu miliar tahun yang tersisa kecuali kita menemukan jalan keluar dari permasalahan ini. Itu karena kecerahan Matahari meningkat sekitar 10 persen setiap miliar tahun.

Kedengarannya tidak banyak, tetapi peningkatan kecerahan itu akan menghidupkan kehidupan di Bumi. Lautan kita akan menguapkan, dan permukaannya akan menjadi terlalu panas untuk terbentuknya udara.

Itu yang terjadi setelah raksasa merah yang terbukti sukses. Beberapa penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa, untuk membentuk planet nebula yang terang, bintang awal harus berukuran dua kali lebih besar dari Matahari.


Baca juga: Mualaf David Iwanto, Masuk Islam Berkat Ceramah-Ceramah Zakir Naik tentang Agama

Namun, studi 2018 menggunakan pemodelan komputer untuk menentukan bahwa, seperti 90 persen bintang lainnya, matahari kita kemungkinan besar menyusutkan raksasa merah menjadi kerdil putih dan kemudian berakhir sebagai planet nebula.

“Ketika sebuah bintang mati, ia mengeluarkan massa gas dan debu, yang dikenal sebagai selubungnya, ke luar angkasa. Selubung tersebut bisa mencapai setengah massa bintang. Ini mengungkapkan inti bintang, yang pada titik ini dalam kehidupan bintang sedang berjalan kehabisan bahan bakar, akhirnya mati dan sebelumnya akhirnya mati,” jelas ahli astrofisika Albert Zijlstra dari University of Manchester di Inggris Raya (UK), salah satu penulis makalah tersebut.

“Salah Itulah inti panas membuat selubung yang dikeluarkan bersinar terang selama sekitar 10 ribu tahun, periode singkat dalam astronomi. Inilah yang membuat planet nebula terlihat. Beberapa sangat terang dapat dilihat dari jarak yang sangat jauh berukuran jutaan tahun cahaya, di mana bintang itu sendiri terlalu redup untuk dilihat.”

Data model yang dibuat tim benar-benar memprediksi siklus hidup berbagai jenis bintang, untuk mengetahui kecerahan planet yang terkait dengan massa bintang yang berbeda.





Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments