Friday, November 15, 2024
HomeBisnisKarena UU Lift Masih Belum Jelas, Pemilik Apartemen di Noida Menulis Surat...

Karena UU Lift Masih Belum Jelas, Pemilik Apartemen di Noida Menulis Surat ke DM, Mencari Penunjukan Pejabat Nodal


Di Noida, pusat keramaian gedung-gedung tinggi dan urbanisasi yang pesat, lift merupakan bagian penting dari kehidupan sehari-hari bagi ribuan penduduk. Namun, insiden baru-baru ini telah mengungkap bahaya yang semakin meningkat dalam sistem transportasi vertikal ini. Dari jatuh bebas yang mengerikan hingga malfungsi yang mematikan, kecelakaan lift di Noida terus meningkat, mengubah apa yang seharusnya menjadi aspek rutin kehidupan modern menjadi sumber kecemasan dan ketakutan.

Menanggapi serangkaian kecelakaan lift di gedung-gedung tinggi di Noida dan Greater Noida, pemerintah Uttar Pradesh memperkenalkan Undang-Undang Lift. Meskipun undang-undang tersebut disahkan pada bulan Februari 2024, undang-undang tersebut belum sepenuhnya diterapkan. Federasi Asosiasi Pemilik Apartemen Noida (NOFAA) kini telah menulis surat kepada petugas IAS Manish Verma, Hakim Distrik Gautam Buddh Nagar, mendesak penerapan Undang-Undang Lift dan Eskalator UP dan penunjukan Petugas Nodal untuk distrik tersebut.

NOFAA, yang mewakili lebih dari 100 komunitas bangunan tinggi, menekankan urgensi penerapan Undang-Undang Lift. “Noida dan Ghaziabad mencakup hampir 75 hingga 80% komunitas bangunan tinggi di Uttar Pradesh. Ada sekitar 80.000 lift yang beroperasi di berbagai komunitas bangunan tinggi di Noida saja. Lift merupakan tulang punggung kehidupan vertikal. Meskipun Undang-Undang Lift dan Eskalator UP sudah berlaku, undang-undang tersebut belum diterapkan. Kurangnya penerapan membuat kehidupan di komunitas bangunan tinggi menjadi sangat tidak aman. Kerusakan dan masalah pemeliharaan rutin telah menjadi perhatian utama bagi pengguna lift,” kata Rajiva Singh, Presiden NOFAA.

Asosiasi telah meminta Hakim Distrik untuk menunjuk Petugas Nodal untuk mengawasi penerapan Undang-Undang Lift dan Eskalator UP di seluruh distrik.

Undang-Undang Lift 2024 ini mengharuskan pemilik gedung untuk memberi tahu Hakim Distrik, otoritas terkait, dan polisi setempat tentang kecelakaan lift dalam waktu 24 jam. Setelah terjadi insiden, Hakim Distrik bertugas melakukan penyelidikan sebelum pemeriksaan Inspektur Listrik, setelah itu perbaikan lift dapat dilanjutkan. Undang-undang ini juga mengamanatkan agar pembangun dan Asosiasi Pemilik Apartemen (AOA) menandatangani Kontrak Pemeliharaan Tahunan (AMC) untuk memastikan inspeksi lift secara berkala, dengan pihak berwenang yang selalu diberi tahu.

Undang-Undang Lift juga dituduh hanya sebagai taktik pemilu karena tidak memiliki kekuatan pidana. Namun, Nishant Kr. Srivastava, Advokat Tercatat (AOR), Mahkamah Agung, tidak merasa demikian. “Pertama-tama kita harus memahami bahwa Undang-Undang Lift dan Eskalator Uttar Pradesh tahun 2024 (Undang-Undang Lift) ini tidak melanggar upaya hukum lain yang tersedia seperti yang diatur dalam s. 106 (1) Bhartiya Nyaya Sanhita, 2023 (BNS) (s.304A lama KUHP) atau hak dan upaya hukum kompensasi lain yang tersedia bagi korban atau keluarga korban sebagaimana tersedia berdasarkan hukum Torts atau berdasarkan ketentuan khusus sub-klausul (7) & (8) bagian 12 Undang-Undang Lift,” kata Advokat Srivastava.

Namun, ia menyerukan agar UU tersebut dilaksanakan tepat waktu. “Keterlambatan dalam memberitahukan Peraturan yang dibuat berdasarkan UU Lift sangat mengecewakan. Semua pihak akan setuju bahwa penegakan ketentuan UU Lift yang tepat waktu, setidaknya akan memastikan kepatuhan rutin terhadap pemeliharaan, pemeriksaan, dan pemeliharaan catatan hukum/buku catatan, yang pada akhirnya akan memastikan berfungsinya lift dengan baik dan pencegahan serta penangkapan kasus-kasus seperti malfungsi lift/insiden jatuh bebas, dsb. Dengan demikian, mencegah cedera atau hilangnya nyawa manusia yang tak ternilai,” kata Advokat Srivastava.



Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments