Amman (ANTARA) – KBRI Amman mendorong para pelaku ekspor dan UMKM untuk memasuki pasar Yordania melalui rangkaian acara seminar dan pameran produk di dua kota yakni di Amman dan Irbid.
KBRI Amman menggelar Seminar Bisnis dan Produk Indonesia di Yordania pada Kamis dengan menggandeng Indonesia Jordan Business Council (IJBC) yang dilanjutkan dengan “business matching” antara pelaku bisnis di Yordania dan sembilan pelaku ekspor dari Indonesia.
Duta Besar RI untuk Yordania menangkap Palestina, Ade Padmo Sarwono mengatakan kegiatan itu adalah untuk memperkenalkan lebih banyak produk Indonesia ke pasar negara tersebut.
“Tujuannya adalah untuk terus menerus mempromosikan produk-produk Indonesia. Kami menargetkan supaya lebih banyak produk Indonesia yang bisa diperkenalkan, karena kalau di Yordania ini, semua orang sudah tahu ada kopi kantong Misalnya. “Kami coba pamerkan produk-produk lain yang dapat diterima di pasar Yordania,” ujar Dubes Ade.
Produk yang ditawarkan dalam kesempatan itu beragam mulai dari makanan jadi, kopi, briket, cat, beras hingga perhiasan.
Dubes Ade memaparkan bahwa melalui kegiatan yang digelar rutin tersebut, diharapkan dapat meningkatkan neraca perdagangan antara kedua negara.
“Ini untuk meningkatkan keseimbangan perdagangan antara Indonesia dan Yordania yang dua tahun ini menunjukkan angka peningkatan meski sempat ada penurunan karena ada situasi di Gaza,” ujarnya.
Data dari peta perdagangan International Trade Center menunjukkan total nilai perdagangan antara Indonesia dan Yordania pada Januari-Mei 2024 adalah sebesar 426,2 juta dolar AS (sekitar Rp6,85 triliun) dengan ekspor terbesar adalah perhiasan, kayu arang, kayu lapis dan kaviar. Sedangkan impor terbesar dari Yordania adalah fosfat, pupuk, emas dan garmen.
Ade menyebutkan ke depannya, agenda seminar bisnis dan pameran produk tersebut direncanakan akan digelar dengan menghadirkan lebih banyak pelaku ekspor asal Indonesia, jika situasi memungkinkan.
Seorang peserta pameran, CEO Hugo Inovasi, Astin Atsna mengatakan tertarik untuk memasuki pasar Yordania untuk semakin memperluas pasarnya.
“Saat ini, pasar kami adalah pasar produk organik di Eropa, Amerika, dan Australia. Itu pasar utama kami. Untuk Timur Tengah, kami baru saja masuk ke Arab Saudi. Kami berharap dapat masuk ke lebih banyak pasar di Timur Tengah,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, para pebisnis asal Yordania juga diundang untuk mengikuti Jakarta Halal Expo and Conference yang digelar pada 30 Agustus-1 September serta Trade Expo Indonesia 2024 pada 9-12 Oktober. Keduanya akan digelar di lokasi yang sama yakni di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang.
Baca juga: KBRI Amman jajaki potensi produk kelapa Kabupaten Majene
Baca juga: Peluang pasar bidik Indonesia pasca COVID-19
Pewarta: Arie Novarina
Editor: M Razi Rahman
Hak Cipta © ANTARA 2024