TEMPO.CO, Jakarta – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia telah mencapai 994.313 hektare selama periode Januari hingga Oktober 2023.
“Areal yang (banyak) terbakar itu adalah areal yang terbuka, sehingga harus diteliti dan harus dicarikan solusinya karena areal terbuka berarti ingin dimanfaatkan oleh masyarakat,” kata Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar pernyataan dalam yang dikutip di Jakarta, Rabu 15 November 2023.
Dari total 994.313 hektare hutan dan lahan yang terbakar tersebut, KLHK mencatat areal hutan yang terbakar hanya seluas 66.287 hektare atau setara 7 persen. Sedangkan areal non hutan yang mengalami kebakaran tercatat mencapai 928.025 hektar atau setara 93 persen.
Provinsi dengan areal non hutan paling luas yang terbakar adalah Kalimantan Selatan mencapai 186.186 hektar, Kalimantan Tengah 112.917 hektar, Sumatera Selatan 106.628 hektar, Papua Selatan 97.555 hektar, dan Kalimantan Barat mencapai 99.121 hektar.
Adapun provinsi dengan areal hutan terbakar paling luas adalah Jawa Timur sebanyak 26.326 hektar, Nusa Tenggara Timur 10.461 hektar, Papua Selatan 4.459 hektar, Jawa Tengah 4.300 hektar, Sumatera Selatan 2.832 hektar, dan Kalimantan Timur 2.509 hektar.
Kebakaran paling banyak terjadi pada jenis tanah non gambut