New Delhi: Ernst and Young (EY) menghadapi pengawasan ketat di media sosial menyusul meninggalnya Anna Sebastian Perayil, Akuntan Publik yang bekerja di SR Batliboi, firma anggota EY Global. Ia meninggal pada tanggal 20 Juli saat menerima perawatan di rumah sakit Pune setelah dirawat karena kelelahan dan ketidaknyamanan.
Ibunya menanggapi tragedi ini dengan menulis surat kepada Ketua EY India dan mendesak adanya perbaikan kondisi kerja bagi karyawan. Ia juga menyebutkan bahwa putrinya telah bekerja tanpa lelah di perusahaan tersebut dan beban kerja, lingkungan baru, serta jam kerja yang panjang berdampak signifikan pada dirinya secara fisik, emosional, dan mental.
“Kami sangat berduka atas meninggalnya Anna Sebastian Perayil. Investigasi menyeluruh atas tuduhan lingkungan kerja yang tidak aman dan eksploitatif sedang dilakukan. Kami berkomitmen untuk menegakkan keadilan & @LabourMinistry telah resmi menangani pengaduan tersebut. @mansukhmandviya,” Shobha Karandlaje, Menteri Negara Urusan Ketenagakerjaan & Ketenagakerjaan, berbagi di platform mikroblog X.Baca juga: Karyawan EY Pune Berusia 26 Tahun Meninggal Akibat Stres Kerja; Kementerian Tenaga Kerja Akan Selidiki Klaim Tersebut)
Kami sangat berduka atas meninggalnya Anna Sebastian Perayil. Investigasi menyeluruh atas tuduhan lingkungan kerja yang tidak aman dan eksploitatif sedang dilakukan. Kami berkomitmen untuk memastikan keadilan & @Kementerian Tenaga Kerja telah resmi menangani pengaduan tersebut.@mansukhmandviya https://t.co/1apsOm594d— Shobha Karandlaje (@ShobhaBJP) 19 Sep 2024
Perusahaan tersebut menyampaikan bahwa kehilangan karyawan muda mereka merupakan “kerugian yang tidak dapat diperbaiki bagi semua orang.” Mereka menyatakan, “Anna merupakan bagian dari tim Audit di SR Batliboi, firma anggota EY Global, di Pune selama empat bulan, dan bergabung dengan firma tersebut pada 18 Maret 2024. Kariernya yang menjanjikan harus berakhir dengan cara yang tragis ini merupakan kehilangan yang tidak dapat diperbaiki bagi kita semua.”
Perusahaan tersebut menambahkan, “Meskipun tidak ada tindakan yang dapat mengganti kerugian yang dialami oleh keluarga tersebut, kami telah menyediakan semua bantuan sebagaimana yang selalu kami lakukan di masa-masa sulit seperti ini dan akan terus melakukannya.”
Ia menyebutkan bahwa ia telah menanggapi surat dari ibu Anna Sebastian Perayil, dan meyakinkannya akan dukungan penuhnya. Selain menawarkan bantuan segera, ia juga berkomitmen untuk memperkenalkan langkah-langkah lebih lanjut guna memperbaiki sistem yang ada saat ini.