Tuesday, October 22, 2024
HomeNationalKembali Gagal ke Senayan, Wasekjen Demokrat Sebut Pileg 2024 Barbar |Republika Online

Kembali Gagal ke Senayan, Wasekjen Demokrat Sebut Pileg 2024 Barbar |Republika Online


Ilustrasi Pemilu 2024. Wasekjen Demokrat Jansen Sitindaon menyebut Pileg 2024 barbar karna dia gagal ke Senayan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Sekjen Partai Demokrat, Jansen Sitindaon, menuding pelaksanaan Pemilu Legislatif 2024 sarat dengan uang politik. Membandingkan dengan Pileg sebelum-sebelumnya, Jansen melihat Pileg 2024 ini paling barbar.

“Semoga ke depan Pileg kita jadi lebih baik. Politik uang yang merusak ini bisa hilang. Bersamaan dengan ini saya juga memohon maaf kepada publik dan masyarakat luas karena telah menjadi permulaan sistem terbuka di MK kemarin. Yang ternyata membuat Pileg kali ini jadi lebih 'barbar' di semua level. Tanpa pandang bulu mulai DPRD Kab/Kota, Propinsi sampai RI,” kata Jansen, dikutip dari cuitannya di X, Jumat (15/4/2024).

Diketahui setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut Sumut telah melakukan pleno.Di mana Jansen yang maju di Dapil Sumut III hanya memperoleh 12.461 suara.

Pada Pileg 2019 lalu, Jansen mendapatkan 11.997 suara dari dapil yang sama. Di dapil Sumut III, Partai Demokrat hanya mendapatkan 1 kursi yakni untuk Hinca Panjaitan yang meraih 74.376 suara.

Setelah menyaksikan dan menyaksikan Pileg 2024, Jansen menilai sistem terbuka ini hanya akan efektif jika dibarengi penindakan terhadap politik uang yang terjadi. Tanpa itu, menurut Jansen, pemilu ke sistem pemilu ini akan membuat pemilu legislatif semakin rusak.

“Semua caleg terpaksa tidak mengeluarkan uang atau sejenisnya ke rakyat. Tanpa itu tidak ada jaminan yang dia pilih. Rakyat juga menyambut dengan hangat. Apalagi inilah yang diharapkan datang. Pileg akhirnya jadi ajang banyak-banyak meminta data orang dan nebar uang. Dan ini sudah di level dianggap normal bahkan harus dilakukan jika maju pileg. Membagikan ide tidak lagi penting seperti lazimnya pemilu, yangpenting membagikan uang dan banyak-banyakan uang,” ucap Jansen.

Ia melihat pengawasan terhadap Pileg agak luput karena pelaksanaannya berbarengan dengan Pilpres. Menurut dia, pengawasan lebih terfokus pada Pilpres.

Jansen kemudian menuding 99 persen caleg terpilih di Pileg 2024 ini karena politik uang atau varian sejenisnya. Dan ini kata dia terjadi di semua tingkatan, mulai dari tingkat kabupaten/kota sampai RI.

“Mungkin 1 persen saja yang murni terpilih tidak melakukan itu. Namun yg sudah membagi uang tidak terpilih jumlahnya lebih banyak lagi,” kata Jansen menambahkan.






Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments