Istanbul (ANTARA) – Jeda kemanusiaan yang berlaku di Jalur Gaza selama sepekan terakhir “tidak menguntungkan sistem kesehatan” di Gaza, kata Kementerian Kesehatan di wilayah kantong Palestina itu pada hari Jumat.
“Israel melakukan pembunuhan baru di Jalur Gaza tepat setelah jeda kemanusiaan berakhir,” kata juru bicara Ashraf al-Qudra dalam sebuah pernyataan.
“Pemembantaian Israel telah merugikan dan merugikan banyak orang,” tegasnya, menambahkan bahwa semua rumah sakit di Jalur Gaza membutuhkan aliran pasokan medis dan bahan bakar yang berkelanjutan.
Jeda antara Israel dan Hamas, yang mulai berlaku pada 24 November, berakhir pada Jumat pagi. Pada hari itu, tentara Israel mengumumkan bahwa pasukannya melanjutkan serangan di Jalur Gaza setelah berakhirnya jeda kemanusiaan yang telah berlangsung selama sepekan.
Tembakan senjata berat dan tembakan senjata Israel di Jalur Gaza timur berlangsung ketika jeda kemanusiaan berakhir, menurut koresponden Anadolu di lapangan.
Bentrokan antara pasukan Israel dan faksi-faksi Palestina juga sedang berlangsung di Jalur Gaza bagian utara dan tengah, lapor koresponden itu.
Kementerian Dalam Negeri di Gaza mencatat bahwa pesawat-pesawat tempur Israel “mulai terbang di atas Gaza setelah jeda kemanusiaan berakhir.”
Sumber: Anadolu
Baca juga: Israel kembali bombardir Gaza setelah jeda kemanusiaan berakhir
Baca juga: Situasi di Gaza, negosiator ingin perpanjang jeda, Israel siap perang
Baca juga: Paus Fransiskus berharap jeda kemanusiaan di Gaza berkepanjangan
Penerjemah : Shofi Ayudiana
Redaktur: Atman Ahdiat
HAK CIPTA © ANTARA 2023
