Dalam pencapaian yang signifikan bagi India, Dr S Somanathsekretaris departemen luar angkasa dan ketua Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (Isro), menerima Penghargaan Luar Angkasa Dunia IAF untuk tahun 2024, di Milanpada hari Senin.
Pengakuan tersebut diberikan atas keberhasilan badan antariksa India dengan Chandrayaan-3 misi, yang menandai lompatan signifikan eksplorasi bulan.
“ISRO merasa terhormat mengumumkan bahwa Dr.S. Somanath, Sekretaris DOS dan Ketua ISRO, telah menerima Penghargaan Luar Angkasa Dunia IAF yang bergengsi atas pencapaian luar biasa Chandrayaan-3 🌕🚀. Pengakuan ini merayakan kontribusi India dalam eksplorasi ruang angkasa. Perayaan sedang berlangsung di Milan 🇮 🇹 seiring kami terus berupaya mencapai batas-batas baru,” Isro mengumumkan di media sosial.
Federasi Astronautika Internasional (IAF) telah mengumumkan penghargaan tersebut pada bulan Juni atas kontribusi luar biasa dalam ilmu pengetahuan dan teknologi luar angkasa. Kepala Isro Somanath menerima penghargaan tersebut pada hari Senin.
“Misi Chandrayaan-3 yang dilakukan oleh Organisasi Penelitian Luar Angkasa India merupakan contoh sinergi antara keingintahuan ilmiah dan teknik yang hemat biaya, melambangkan komitmen India terhadap keunggulan dan potensi besar yang ditawarkan eksplorasi ruang angkasa kepada umat manusia. Dengan cepat mengungkap aspek-aspek komposisi dan geologi Bulan yang belum pernah ditemukan sebelumnya, misi tersebut Misi ini merupakan bukti global atas inovasi. Mencapai tonggak bersejarah, Chandrayaan-3 menjadi pesawat pertama yang mendarat di dekat Kutub Selatan bulan, menunjukkan aspirasi dan kehebatan teknologi dalam skala internasional, kata IAF.
Menyebutnya sebagai “bukti global atas inovasi”, IAF mengatakan bahwa misi Chandrayaan-3 dari Organisasi Penelitian Luar Angkasa India “mencontohkan sinergi antara keingintahuan ilmiah dan teknik yang hemat biaya, melambangkan komitmen India terhadap keunggulan dan potensi besar yang ditawarkan eksplorasi ruang angkasa kepada umat manusia. “
“Mencapai tonggak bersejarah, Chandrayaan-3 menjadi pesawat pertama yang mendarat di dekat Kutub Selatan bulan, menunjukkan aspirasi dan kehebatan teknologi dalam skala internasional,” tambah organisasi advokasi luar angkasa internasional tersebut.
Tahun lalu, IAF menganugerahkan penghargaan ini kepada Elon Musk, sebagai pengakuan atas kontribusinya di bidang astronotika sebagai kepala SpaceX. Badan tersebut mengakui “pemahaman visioner Musk tentang peran dan pentingnya astronotika bagi masa depan umat manusia dikombinasikan dengan kesediaan untuk mengerahkan sumber daya, kehidupan dan dorongannya sendiri serta kemampuan untuk mewujudkannya melalui Space Exploration Technologies Corporation (SpaceX).”