Saturday, September 21, 2024
HomeInternationalKepala UNICEF menyebut situasi di Gaza memilukan

Kepala UNICEF menyebut situasi di Gaza memilukan



Banyak anak hilang dan diyakini terkubur di bawah puing-puing bangunan

Kota Gaza (ANTARA) – Kepala badan PBB untuk urusan anak-anak, UNICEF, pada hari Rabu menggambarkan situasi di Jalur Gaza yang memilukan di tengah serangan Israel yang mematikan di wilayah Palestina yang terkepung itu.

“Hari ini saya mengunjungi Jalur Gaza untuk bertemu dengan anak-anak, keluarga mereka dan staf UNICEF. Apa yang saya lihat dan dengar sangat memilukan. Mereka telah berulang kali mengalami pemboman, kehilangan, dan pengusiran,” kata Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell dalam sebuah pernyataan.

“Di dalam jalur itu, tidak ada tempat yang aman bagi satu juta anak Gaza untuk melarikan diri,” tambahnya.

Dia mengatakan bahwa lebih dari 4.600 anak di Jalur Gaza terbunuh dan hampir 9.000 lainnya mengalami luka-luka.

“Banyak anak hilang dan diduga terkubur di bawah puing-puing bangunan dan rumah yang runtuh, akibat tragedi serangan senjata peledak di daerah padat penduduk,” kata Russell.

“Bayi-bayi yang baru lahir yang membutuhkan perawatan khusus meninggal di salah satu rumah sakit Gaza karena pasokan listrik dan medis habis, dan kekerasan berkelanjutan dan korbannya tidak dipandang bulu,” tambahnya.

Dia mendesak pihak-pihak yang terkait dengan konflik Gaza untuk “menghentikan kengerian ini.”

“Saya sekali lagi meminta semua pihak untuk memastikan bahwa anak-anak dilindungi dan ditolong, sesuai dengan hukum kemanusiaan internasional. Hanya pihak-pihak yang terkait dengan konflik yang benar-benar dapat menghentikan kengerian ini.”

Russell juga mendesak para pihak untuk segera menghentikan kekerasan, membebaskan semua anak yang diculik dan ditahan, dan memberikan akses yang aman tanpa hambatan kepada staf kemanusiaan untuk memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.

Israel melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok perlawanan Hamas Palestina pada 7 Oktober 2023.

Setidaknya 11.320 warga Palestina terbunuh dalam serangan itu, termasuk hampir 7.800 perempuan dan anak-anak, sedangkan lebih dari 29.200 lainnya luka-luka, menurut angka terbaru dari otoritas Palestina.

Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid, dan gereja juga rusak akibat serangan Israel.

Sementara itu, sekitar 1.200 orang tewas di Israel, menurut angka resmi pemerintah.

Sumber: Anadolu

Baca juga: WHO hilang kontak dengan staf medis setelah Israel serbu RS Al Shifa Gaza
Baca juga: Uni Eropa masih enggan tuntut gencatan senjata di Gaza

Penerjemah : Shofi Ayudiana
Editor: Arie Novarina
HAK CIPTA © ANTARA 2023



Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments