Di tengah meningkatnya kerusuhan di Bangladesh, rumah mantan kapten kriket Mashrafe Mortaza dilaporkan dibakar di tengah kekerasan dan kekacauan menyusul pengunduran diri dan kepergian Perdana Menteri Sheikh Hasina pada hari Senin.
Mortaza, yang juga merupakan Anggota Parlemen untuk daerah pemilihan Narail-2 di divisi Khulna, terpilih kembali sebagai kandidat Liga Awami yang dipimpin oleh Perdana Menteri Sheikh Hasina dalam pemilihan umum awal tahun ini.
Laporan media lokal menunjukkan bahwa pelaku vandalisme menyerang rumah Mortaza dan membakarnya setelah Perdana Menteri meninggalkan negara itu di tengah meluasnya protes mahasiswa.
Kerusuhan politik di negara itu telah menyebabkan presiden Dewan Kriket Bangladesh (BCB) Nazmul Hasan dan pejabat lain yang mendukung pemerintahan Liga Awami yang digulingkan meninggalkan negara itu demi keselamatan mereka. Menurut Cricbuzz, menteri olahraga negara itu, Zahid Ahsan Hasan, juga telah pergi.
BCB terpaksa menunda keberangkatan tim Bangladesh A ke Pakistan untuk tur mendatang selama dua hari karena kerusuhan politik yang sedang berlangsung.
Tim, yang mencakup pemain senior seperti Mushfiqur Rahim, Mominul Haque, Shahadat Hossain, dan Zakir Hasan, dijadwalkan berangkat pada Selasa, 6 Agustus, untuk memainkan dua pertandingan empat hari dan tiga pertandingan satu hari melawan Pakistan Shaheens.
Bangladesh telah dilanda kekacauan selama beberapa minggu terakhir akibat protes besar-besaran terhadap kuota pekerjaan bagi keturunan pejuang kemerdekaan. Protes ini baru-baru ini berubah menjadi kekerasan, yang menyebabkan tindakan keras polisi yang mengakibatkan ratusan kematian.
Krisis ini berpuncak pada penyergapan di rumah Presiden Sheikh Hasina yang telah lama menjabat, yang menyebabkan pengunduran dirinya dan kemudian melarikan diri ke India. Militer negara tersebut kemudian mengambil alih kendali.
