Studi ini meneliti 156 pembelian selama dekade terakhir dan diterbitkan hari ini di JAMA, jurnal Asosiasi Medis Amerika.
Para peneliti tidak dapat merinci apa yang terjadi pada aset yang hilang dalam setiap kasus, tetapi mencatat bahwa investor ekuitas swasta “kadang-kadang menjual tanah dan bangunan rumah sakit yang diakuisisi, membayar kembali investor dengan hasil penjualan dan membebani rumah sakit dengan pembayaran sewa untuk fasilitas yang pernah mereka miliki.”
Studi ini muncul saat peran perusahaan ekuitas swasta dalam perawatan kesehatan semakin mendapat sorotan. Pada bulan Maret, regulator federal mengumumkan bahwa mereka akan menyelidiki akuisisi ekuitas swasta terhadap rumah sakit dan penyedia layanan kesehatan lainnya atas tindakan mengambil untung dan dampaknya terhadap perawatan pasien.
Ketua Komisi Perdagangan Federal Lina Khan mengatakan bahwa lembaganya akan menyelidiki “taktik mengupas dan menjual serta permainan keuangan lainnya yang dapat memperkaya para eksekutif tetapi merugikan masyarakat Amerika. … Ketika perusahaan ekuitas swasta membeli fasilitas perawatan kesehatan hanya untuk memangkas staf dan mengurangi kualitas, pasienlah yang rugi.”
Dewan Investasi Amerika pada hari Senin terus membela peran ekuitas swasta dalam perawatan kesehatan AS.
“Meskipun kami tidak dapat meninjau studi ini sebelum dipublikasikan, kenyataannya adalah bahwa ekuitas swasta memainkan peran yang terbatas di sektor perawatan kesehatan,” menurut pernyataan dari juru bicaranya. “Ketika digunakan, modal swasta membantu mendorong inovasi medis, meningkatkan akses ke perawatan, dan meningkatkan kualitas masyarakat setempat.”
Perusahaan ekuitas swasta, yang mengumpulkan uang dari investor kaya, perusahaan keuangan, dan dana pensiun, membeli perusahaan dan biasanya berusaha menjualnya lagi dalam waktu sekitar 10 tahun. Mereka telah menghabiskan ratusan miliar untuk membeli rumah sakit dan saat ini, lebih dari 450 rumah sakit AS dimiliki oleh perusahaan ekuitas swasta, menurut Private Equity Stakeholder Project, sebuah kelompok pengawas.
Sebelumnya studi menemukan bahwa perawatan pasien dapat terganggu setelah investor ekuitas swasta membeli sebuah rumah sakit.
Investasi mereka di rumah sakit dan fasilitas layanan kesehatan lainnya juga menyebabkan beberapa kegagalan penting, seperti kebangkrutan salah satu jaringan panti jompo terbesar di negara ini dan, yang terbaru, Steward, yang merupakan salah satu kebangkrutan rumah sakit terbesar dalam sejarah AS.
Studi baru, yang dilakukan oleh peneliti dokter di University of California di San Francisco, Harvard Medical School, dan Hunter College di City University of New York, menemukan bahwa di rumah sakit yang diakuisisi oleh investor ekuitas swasta, aset modal menurun rata-rata 15 persen dalam waktu 2 tahun. Aset di rumah sakit lain naik rata-rata 9 persen selama periode waktu yang sama, selisih bersihnya 24 persen.
Menurut penulis, per rumah sakit, penurunan tersebut mengakibatkan kerugian total aset sebesar $28 juta.
