Kondisi fisiknya sudah lebih baik dibandingkan saat awal masuk rumah sakit
Jakarta (ANTARA) – Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) siap memberikan pendampingan psikologis terhadap D, ibu dari empat anak yang dibunuh oleh ayah kandungnya di Jagakarsa, Jakarta Selatan.
“Ya, tadi kami menawarkan pendampingan secara psikologis,” kata Pejabat Sementara (Pjs) Ketua Umum Komnas PA, Lia Latifah kepada wartawan di Jakarta, Selasa.
Sebelumnya diketahui keempat anak D meninggal saat dirinya menjalani perawatan di RSUD Pasar Minggu usai mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) oleh P, suami yang juga merupakan ayah dari keempat anaknya.
Setelah dirawat di RSUD Pasar Minggu sejak Sabtu (2/12), D akhirnya dibolehkan pulang pada Minggu (10/12) karena kondisinya membaik. Ia bahkan menghadiri pemakaman keempat anaknya di TPU Perigi Sawangan, Depok, Jawa Barat, pada Minggu.
“Kondisi fisiknya sudah lebih baik dibandingkan waktu awal masuk rumah sakit, tapi kalau untuk membicarakan anak memang masih belum bisa bicara banyak,” ujar Lia.
Lia mengatakan, D pasti mengalami trauma yang dalam akibat kejadian yang menimpanya. Oleh karena itu, pendampingan psikologis tentu sangat dibutuhkan D untuk mengobati traumanya.
Selain pendampingan psikologis, Lia mengatakan Komnas PA juga siap memberikan bantuan hukum kepada D jika dibutuhkan.
Pada kesempatan yang sama, Lia mengapresiasi Polres Metro Jakarta Selatan karena menurutnya sangat sigap dalam menindak pelaku.
Kemudian, ia juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan sekitar agar tidak terjadi lagi kasus serupa di kemudian hari.
“Ketika ada anak dalam kondisi berbahaya, teraniaya, terancam, masyarakat atau tetangga harus bertindak cepat membantu melindungi mereka, jadi jangan menunggu polisi turun dulu baru bertindak. Jadi jangan ada lagi orang yang membiarkan anak-anak dalam kondisi berbahaya,” ujar Lia.
Baca juga: Polisi: Cemburu pada istri jadi motif P bunuh keempat anaknya
Baca juga: Meski sudah pulih, ibu dari empat anak di Jagakarsa masih didampingi PPPA
Baca juga: Polisi: Tulisan di lantai yang ada di TKP adalah darah pelaku
Pewarta : Suci Nurhaliza
Redaktur: Ganet Dirgantara
HAK CIPTA © ANTARA 2023