Di awal era 2000-an, seorang remaja kelahiran Sheffield memiliki cita-cita yang begitu tinggi. Pemuda 16 tahun itu bermimpi bisa “bergabung dengan The Strokes”. Bersama dua sohibnya, ia membentuk sebuah band yang kini menjadi salah satu penggerak kancah musik indie di Inggris. Karier musik mereka menyentuh pasar dunia dalam waktu singkat, dan sejak saat itu, band bernama Arctic Monkeys sukses mengumpulkan basis penggemar yang solid di berbagai belahan bumi. Berulang kali mereka menyabet piala Brit Awards dan masuk abi Grammy. Mereka baru saja menelurkan album ketujuhnya akhir bulan lalu.
Namun, pentolan vokalis Alex Turner tak hanya dikenal lewat bakat musiknya, pria yang saat ini berusia 36 tahun juga sering menginspirasi gaya berpakaian anak muda. Jika kita melihat perjalanan musik Arctic Monkeys melalui kacamata fesyen, jaket kulit hitam yang rutin menghiasi penampilan Alex sejak SAYA dirilis sembilan tahun lalu menjadi yang paling ikonik. Lihat tersebut bahkan meyakini melandasi lahirnya gaya soft grunge ala anak Tumblr tahun 2010-an. Biarpun begitu, penampilan klimis itu bukan satu-satunya yang menonjol dari Alex. Dalam rangka merayakan perilisan Mobilstaf iD akan mengubah gayanya dari masa ke masa.
Saat nge-gig pada tahun 2006
Setelah merekam album pertama mereka pada tahun 2003, Arctic Monkeys membagikan CD mereka secara cuma-cuma untuk menggaet pendengar. Mereka kemudian kontrak dengan Domino, label rekaman independen di London, dua tahun setelahnya. Layaknya cowok basic kebanyakan, ia tampil sederhana mengenakan jaket windbreaker klasik Adidas, kaus polo dan celana jins abu-abu.
Saat menghadiri Brit Awards pada tahun 2008
Terlepas dari sikap mereka yang masa bodoh dengan acara penghargaan, Arctic Monkeys membawa pulang piala Brit Awards untuk kategori Band Inggris Terbaik dan Album Inggris Terbaik pada 2008. Mereka tampil di ajang bergengsi dengan topi kodok (topi kodok) yang menutupi kepala. Sementara itu, Alex memakai celana panjang bahan tweed yang ditiban kaus kaki merah nyala. Syal paisley tampak melilit lehernya di balik kemeja kotak-kotak yang dipadukan sweater abu-abu. Alex lalu menyempurnakannya dengan topi krem yang dihias bulu burung.
Klip video “Cornerstone”, 2009
Era Monyet Arktik Omong kosong akan selalu menjadi favorit para penggemar sepanjang masa. Dalam klip video “Landasan”, Alex tampak mengenakan headphone putih besar di atas rambut ikalnya yang panjang. Pakaiannya cukup minimalis: jumper rajut merah dengan perekam kaset tersampir di dadanya.
New York, 2015
album rilisnya Hisap dan Lihat pada tahun 2011 menandakan awal petualangan Alex menjelajahi tren fesyen 1950-an. Pada era ini jugalah, ia menjajal gaya rambut quiff ala Anak laki-laki Teddy. Jaket kulit dan sepatu loafer menjadi seragam wajib sehari-hari Alex, yang bertahan hingga bertahun-tahun kemudian. Selain mudah dipadupadankan, gaya ini juga memberi kesan yang lebih rock-n-roll. Hasil bidikan paparazzi satu ini memperlihatkan Alex mengenakan kaus garis-garis biru dongker putih di balik jaket kulit hitam Saint Laurent Paris yang terbuka. Kalung emas terlihat menggantung di lehernya, sedangkan kacamata vintage menutupi matanya. Bagian rambut depan sedikit dirapikan, tapi tetap rapi.
Klip video “Miracle Aligner”, 2016
Alex punya proyek musik sampingan bareng sahabat karibnya, Miles Kane, yang dikenal bernama Boneka Bayangan Terakhir. Delapan tahun setelah debut, mereka merilis album baru bertajuk Semua yang Anda Harapkan pada 2016. Single “Aligner Ajaib” yang ceria dan menggoda mendapatkan klip videonya sendiri. Video dibuka dengan percakapan Alex dan Miles yang berbahasa Italia, sebelum dilanjutkan dengan keduanya joget ala bapak-bapak perlente. Setelan pastel yang serisi semakin mempermanis kulit mereka yang kecokelatan.
Festival Glastonbury, 2016
Festival Glastonbury merupakan salah satu festival musik legendaris di Inggris yang telah mencetak berbagai tren fesyen ikonik. Kos manggung Alex saat itu relatif simpel, tapi tetap terlihat necis. Hanya kaus hitam yang meniru “GIVE A DAMN”, yang merupakan keluaran label Tennessee Thomas, sahabat mantannya Alexa Chung, yang dipadukan dengan blazer krem putih dan celana hitam yang menghiasi kancing depan Bavaria. Kacamata pilot berwarna oranye melengkapi tingkah laku.
Pertunjukan Terlambat Bersama Stephen Colbert, 2018
Dunia menggila ketika Alex mencukur habis rambut panjangnya yang khas. Dia pertama kali memamerkan gaya rambut teranyar miliknya saat menjadi bintang tamu Pertunjukan Terlambat dengan Stephen Colbert. Alex semakin kece dengan kacamata vintage dan pakaian serba hitam. Alex sukses bikin para penggemar syok berat, tapi kepala botak merupakan eksperimen ternekat yang pernah ia lakukan. Sekarang waktunya Alex membangkitkan kembali kejayaan kaus polo!