Jakarta, CNBC Indonesia – Salah satu pengembang properti di Jakarta Utara milik konglomerat Sugianto Kusuma alias Aguan, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) mencatat laba bersih sepanjang semester I tahun 2024 sebesar Rp 286 miliar. Angka tersebut naik sebesar 35% dibandingkan periode yang sama tahun 2023 yaitu sebesar Rp 211 miliar.
Sementara laba kotor paruh tahun ini, PANI juga berhasil mengamankan pertumbuhan laba usaha sebesar Rp 574 miliar atau peningkatan 8% dibandingkan periode waktu yang sama tahun sebelumnya.
“PANI akan memegang komitmen kepada seluruh pemangku kepentingan dan menjalankan usaha strategi yang telah dirancang sedemikian rupa untuk mencapai tujuan jangka menengah dan jangka panjang. Sebagai kelanjutan dari aksi korporasi yang dimulai pada tahun 2022 kemudian dilanjutkan pada tahun 2023, baru-baru ini PANI sudah menyampaikan,” kata Presiden Direktur PANI, Bapak Sugianto dalam keterbukaan informasi, Rabu (21/8).
Capaian tersebut karena PANI berhasil mengkonsolidasikan tambahan anak perusahaan pada akhir tahun 2023 yang menerima right issue kedua.
Kontribusi pendapatan terbesar PANI masih dipegang oleh sektor perumahan dengan total pendapatan Rp 607 miliar atau setara dengan 45% dari pendapatan yang dibukukan PANI tahun lalu.
Sektor kavling tanah komersial menghasilkan pendapatan terbesar kedua sebesar Rp 528 miliar atau peningkatan 41% secara tahunan. Terakhir, pendapatan produk komersial PANI meningkat 100% dengan total pendapatan Rp 181 miliar karena tahun lalu produk komersial tidak memberikan kontribusi pada semester pertama.
Adapun, nilai aset PANI pada Semester I 2024 ini mengalami pertumbuhan 8% hingga mencapai Rp36,3 triliun dibandingkan dengan nilai aset per 31 Desember 2023 sebesar Rp 33,7 triliun.
Di sisi lain, pertumbuhan ekuitas sebesar 3% lebih banyak sumbangsih perolehan laba bersih tahun berjalan selama 6 bulan terakhir, di mana laporan keuangan yang ditelaah terbatas oleh kantor akuntan yang ditunjuk menjelaskan total ekuitas sebesar Rp 19,6 triliun.
Selain itu, PANI juga berencana melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) dua seri sekaligus yakni dengan target penerimaan modal baru sebesar Rp 6,5 triliun dan diperkirakan akan rampung di bulan Agustus ini.
Dana Rp 6,5 triliun akan digunakan untuk ekspansi bisnis PANI.
“Saya mendorong terus inovasi cemerlang untuk menciptakan pasar yang optimal di PIK2 dan profitabilitas yang berkelanjutan tanpa mengorbankan kepercayaan konsumen. Dengan upaya dan sumber daya yang ada, saya berharap para pemegang saham dapat melihat pertumbuhan yang berkelanjutan di setiap periode. Saya sangat optimis dengan prospek bisnis PANI ke depan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara umum,” tutupnya.
(aduh/aduh)
Artikel Selanjutnya
PIK 2 Milik Aguan Masuk Proyek Strategis Pemerintah, Kenapa?