Jakarta, CNBC Indonesia – Pengembang properti emiten PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) mencatatkan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp846,33 miliar pada periode 30 Juni 2024. Jumlah itu menurun 22,97% secara tahunan atau year on year (yoy) dari perolehan sebelumnya sebesar Rp1,09 triliun pada periode yang sama setahun sebelumnya.
Padahal, laporan keuangan semester I-2024 emiten “raja mall” ini mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 12,58% yoy menjadi Rp3,26 triliun dari setahun sebelumnya Rp2,89 triliun. Seiring dengan kenaikan tersebut, beban pokok ikut pendapatan terkerek 10,6% yoy menjadi Rp1,41 triliun dari sebelumnya Rp1,27 triliun.
Sejumlah beban juga tercatat melambung, seperti beban penjualan menjadi Rp142,32 miliar dari setahun sebelumnya Rp102 miliar, beban umum dan administrasi menjadi Rp256,04 miliar dari sebelumnya Rp244,86 miliar, beban keuangan menjadi Rp191,02 miliar dari sebelumnya Rp175,66 miliar.
Pakuwon Jati juga harus mencatatkan kerugian kurs mata uang asing – bersih sebesar Rp297,77 miliar pada paruh pertama tahun ini. Itu membalikkan keuntungan tahun lalu sebesar Rp211,18 miliar.
Liabilitas perusahaan tercatat meningkat menjadi Rp10,89 triliun per Juni 2024, naik 9,85% sejak akhir tahun 2023. Demikian pula ekuitas PWON yang tercatat naik 2,43% sejak akhir tahun lalu, menjadi Rp23,35 triliun.
Jumlah aset PWON pun naik 4,68% dari akhir tahun lalu menjadi Rp34,24 triliun per Juni 2024.
(aduh/aduh)
Artikel Selanjutnya
Ini Sosok Pendiri Mal Kokas, Penguasa Grup Pakuwon Jati (PWON)