A tanah longsor di situs terpencil Sumatera Barat provinsi di Pulau Sumatera menewaskan sedikitnya 15 orang dan menyebabkan puluhan orang hilang hujan deras di daerah.
Saat berbicara dengan AFP, Badan Mitigasi Bencana Provinsi Juru bicara Ilham Wahab mengatakan, “Informasi yang dapat kami sampaikan, terjadi tanah longsor di a tambang emas tadi malam, menyebabkan beberapa orang tertimbun. Upaya pencarian korban terus dilakukan.”
Ilham mengatakan, tiga orang luka-luka dan 25 orang masih hilang.
Kepulauan Asia Tenggara dipenuhi dengan tambang-tambang yang tidak berizin. Ilham belum bisa memastikan apakah situs yang dimaksud legal atau ilegal.
Dia mengatakan bahwa semua aktivitas di lokasi tersebut dihentikan sampai sekarang, dan upaya pencarian untuk yang hilang sedang berlangsung.
Ilham tidak dapat memastikan apakah tambang tersebut ilegal tetapi mengatakan semua aktivitas di lokasi tersebut telah dihentikan karena upaya pencarian orang hilang masih berlangsung.
Situs-situs terbengkalai di wilayah tersebut menarik perhatian penduduk setempat yang berburu sisa bijih emas tanpa peralatan keselamatan yang memadai.
Upaya pencarian tertunda karena lokasinya yang terpencil, sehingga tim penyelamat—polisi, tentara, dan warga sipil—berjalan beberapa jam dari desa terdekat untuk mencapai lokasi.
“Lokasinya cukup jauh, medannya berat. Hal ini membuat upaya evakuasi terhambat, namun masyarakat membantu agar proses evakuasi ini bisa cepat dilakukan,” ujarnya.
Indonesia rawan longsor pada musim hujan, biasanya antara bulan November dan April.
Pada bulan Juli, tanah longsor di sebuah tambang emas ilegal di Pulau Sulawesi menewaskan sedikitnya 27 orang.
Hal serupa terjadi pada bulan Mei, banjir dan tanah longsor di Provinsi Sulawesi Selatan menyebabkan sedikitnya 15 orang tewas dan menyapu puluhan rumah dan jalan.