Tuesday, October 22, 2024
HomeInternationalLula: kelanjutannya pertempuran di Gaza adalah kegagalan DK PBB

Lula: kelanjutannya pertempuran di Gaza adalah kegagalan DK PBB



Istanbul (ANTARA) – Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva menilai berlanjutnya pertempuran di Gaza antara Israel dan kelompok pejuang Palestina, Hamas, disebabkan karena kegagalan Dewan Keamanan PBB dalam menghasilkan keputusan yang bisa dihormati semua pihak.

Dia mengkritisi kurangnya “kewarasan dan otoritas” DK PBB dalam menanggapi konflik di Gaza.

“Jika kita memiliki pemimpin sejati, jika kita memiliki badan yang membuat keputusan yang akan dihormati dan dipatuhi –dan itu adalah DK PBB– kita tidak akan mengalami perang ini,” kata Lula dalam wawancara dengan Al Jazeera pada Jumat (1/12).

Dia menggambarkan situasi di Gaza sebagai “kegilaan” dengan jatuhnya ribuan korban jiwa, termasuk anak-anak, serta pengeboman terhadap rumah-rumah sakit di daerah kantong tersebut.

Dia menekankan bahwa Israel mempunyai hak untuk membela diri tetapi berpikir bahwa pembunuhan tidak perlu terhadap perempuan dan anak-anak yang tidak bersalah.

Lula kemudian terwujudnya hidup berdampingan secara damai antara negara Palestina dan Israel.

Mendesak solusi diplomasi terhadap konflik tersebut, Lula bertanya-tanya kepada Presiden AS Joe Biden karena kurang sensitif untuk memerintahkan perjanjian pertempuran.

Lula juga mengkritik Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan menyebutnya sebagai pemimpin yang tidak memperhatikan isu-isu kemanusiaan.

Dia menekankan perlunya rasa hormat terhadap rakyat Palestina.

Tentara Israel kembali mengebom Jalur Gaza pada Jumat pagi setelah menyatakan berakhirnya jeda kemanusiaan yang berlangsung selama sepekan.

Sedikitnya 193 warga Palestina tewas dan 652 orang terluka akibat serangan udara Israel sejak Jumat, menurut data kementerian kesehatan Gaza.

Jeda Kemanusiaan dimulai pada 24 November sebagai bagian dari kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk menghentikan sementara pertempuran guna memungkinkan pertukaran sandera dan pengiriman bantuan.

Lebih dari 15.000 warga Palestina, sebagian besar anak-anak dan perempuan, tewas dalam serangan Israel sejak 7 Oktober yang dilancarkan untuk membalas serangan melewati batas oleh Hamas.

Sekitar 1.200 warga Israel juga telah dibunuh, menurut data pemerintah.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Di PBB, Zelenskyy bertemu Lula untuk membahas perdamaian
Baca juga: Presiden Brazil: Putin tak akan ditangkap pada KTT G20 2024

Penerjemah : Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Arie Novarina
HAK CIPTA © ANTARA 2023



Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments