Mengurangi risiko penyakit Alzheimer adalah tujuan yang dapat dicapai melalui pilihan makanan, menurut penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Journal of Alzheimer's Disease.
Studi ini mengidentifikasi makanan tertentu yang harus dimasukkan dan dihindari, menekankan pola makan yang dikenal seperti diet Mediterania, DASH, dan MIND untuk kesehatan kognitif.
Pola makan terbaik dan terburuk untuk risiko Alzheimer
Pola makan Mediterania, yang ditandai dengan konsumsi tinggi minyak zaitun, ikan, buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan, dengan produk susu, unggas, dan alkohol dalam jumlah sedang, telah mendapat pengakuan karena mendukung kesehatan kognitif.
Demikian pula, diet DASH berfokus pada biji-bijian, buah-buahan, sayuran, dan produk susu rendah lemak, dengan membatasi daging merah dan makanan manis. Diet MIND menggabungkan elemen diet Mediterania dan DASH, menekankan pada minyak zaitun, ikan, biji-bijian, beri, dan sayuran berdaun hijau.
Sebaliknya, pola makan orang Barat, yang ditandai dengan konsumsi lemak tinggi, makanan olahan, dan daging, dikaitkan dengan hasil kognitif yang buruk. Pola makan yang kurang buah-buahan, sayur-sayuran, dan nutrisi penting ini ditandai dengan 70% kalorinya berasal dari makanan hewani, minyak, lemak, dan pemanis.
Makanan terbaik untuk mendukung kesehatan otak
Meskipun tidak ada satu makanan pun yang menjamin kekebalan terhadap Alzheimer, memasukkan makanan tertentu ke dalam pola makan seseorang dapat berkontribusi dalam menjaga kesehatan otak, terutama dalam pola makan yang mendukung otak seperti diet MIND.
kenari
Kacang kenari terkenal karena kandungan lignannya, senyawa tanaman unik yang dipercaya dapat mengurangi degenerasi saraf dan menghambat jalur inflamasi di otak.
buah beri
Produk berwarna merah, ungu, atau biru, kaya akan antosianin, dapat berdampak positif pada kesehatan otak dengan mengurangi stres oksidatif dan agregasi protein tau, yang merupakan faktor kunci dalam penyakit Alzheimer.
Kacang hazel
Kaya nutrisi, hazelnut mengandung asam fenolik dan flavonoid seperti quercetin, yang dapat membantu mengurangi fosforilasi tau dan mengurangi oksidasi protein di otak.
Sayuran berdaun hijau
Sayuran berdaun hijau seperti bayam dan kangkung menyediakan folat, lutein, dan vitamin K, mendukung kesehatan otak dengan mengatur kadar homosistein dan menawarkan nutrisi penting.
Ikan salmon
Ikan berminyak air dingin, termasuk salmon, menawarkan asam lemak DHA omega-3 dan vitamin D, yang dikenal dapat mengurangi peradangan, memberikan kemampuan antioksidan, dan menurunkan risiko Alzheimer.
Telur
Meski tidak disebutkan secara eksplisit dalam penelitian tersebut, telur kaya akan kolin dan lutein, yang mendukung kesehatan otak dengan berpotensi mengurangi protein otak yang berbahaya dan membantu produksi neurotransmitter.