Tuesday, November 19, 2024
HomeNationalMAMI Cermati Ada Peluang Valuasi Menarik Pasar Obligasi di Semester II |Republika...

MAMI Cermati Ada Peluang Valuasi Menarik Pasar Obligasi di Semester II |Republika Online


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Manajer Portofolio, PT Pendapatan Tetap Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Laras Febriany melihat adanya peluang valuasi yang menarik di pasar obligasi Indonesia berada di tengah kesenjangan imbal hasil (menghasilkan) obligasi pemerintah dan US Treasury (UST) yang berada pada level tertinggi dalam satu tahun terakhir. yang mana menciptakan potensi investasi yang menarik pada siklus akhir menjelang pemangkasan suku bunga.

Per akhir Juni 2024, imbal hasil UST 10 tahun tercatat pada kisaran 4,4 persen, dan imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) tenor 10 tahun kembali menembus 7 persen.

“Dibandingkan dengan negara-negara di kawasan Asia, perbedaan hasil yang tidak seimbang obligasi india menjadi yang tertinggi, bahkan di atas India. Ditambah lagi, Credit Default Swap (CDS) 5 tahun yang menggambarkan persepsi risiko bagi investor untuk berinvestasi di Indonesia sudah terlihat stabil,” ujar Laras, Kamis (11/7/2024).

Lebih lanjut, pihaknya melihat pasar obligasi tetap memiliki potensi, terutama ketika inflasi Amerika Serikat (AS) menurun dengan stabil, sehingga Fed Fund Rate (FFR) dapat diturunkan pada tahun ini, sejalan dengan stabilitas nilai tukar rupiah.

“Kami melihat skenario ini bukanlah sesuatu yang tidak mungkin. Selanjutnya, kejelasan tentang prospek fiskal, anggaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dan kabinet ekonomi pemerintahan baru dapat menciptakan katalis tambahan bagi pasar obligasi ke depannya,” ujar Laras.

Di tengah kondisi pasar yang masih bergejolak dan sensitif terhadap perubahan sentimen, baik global maupun domestik, Laras menyampaikan bahwa investor perlu menjaga tingkat risiko portofolio.

“Menerapkan diversifikasi pada portofolio investasi dapat menjadi salah satu strategi bagi investor dalam menjaga tingkat risiko investasi,” ujar Laras.

Ia menyebutkan reksa dana obligasi dapat dipertimbangkan oleh investor untuk memanfaatkan karakteristik defensif dari kelas aset obligasi, di mana kondisi ketidakseimbangan hasil obligasi yang tinggi saat ini dapat menjadi peluang bagi investor untuk “mengunci yield” pada level yang menarik dan juga dapat menikmati potensi capital gain ketika suku bunga mulai beranjak turun.

“Kami mengelola portofolio secara aktif dan berfokus pada pengelolaan durasi serta pemilihan efek yang diharapkan dapat menjadi peningkatan kinerja portofolio di tahun ini. Selain itu kami juga terus menjaga likuiditas dan volatilitas untuk memastikan pengelolaan investasi memberikan hasil optimal dengan risiko yang terkendali,” ujar Laras.

sumber : Antara






Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments