Monday, October 21, 2024
HomeGaya HidupMantra Yog | Bhraman Pranayama: Alat Anda untuk Mencapai Kehidupan yang...

Mantra Yog | Bhraman Pranayama: Alat Anda untuk Mencapai Kehidupan yang Ringan dan Mudah – Berita18


YogMantra

Banyak sekali manfaat melakukan Pranayama, namun sebagian dari kita sibuk dan tidak mampu meluangkan waktu untuk melakukannya. Di antara kita dapat mempraktikkan ‘Bhraman Pranayama’ atau ‘Walking Pranayama’ yang dirancang oleh Swami Sivananda Saraswati yang mendirikan Divine Life Society pada tahun 1936 di Rishikesh. Versi asli Swami Sivananda* diuraikan sebagai salah satu di antara banyak pranayama yang dapat dipraktikkan oleh para peminat spiritual atau Sadhakas.

Di sini kami menyajikan praktik Pranayama yang disederhanakan dan lebih cocok untuk manusia modern atau rumah tangga.

DASAR-DASAR BERJALAN PRANAYAMA

Pranayama ini, sesuai dengan namanya, dilakukan sambil berjalan. ‘Bhraman’ dalam bahasa Sansekerta berarti bergerak dan sering mengacu pada berjalan-jalan atau berjalan kaki. ‘Pranayama’ adalah pengendalian ‘prana’ — yaitu kekuatan hidup atau energi vital — melalui pengaturan pernapasan. Jadi, sebenarnya, Jalan Kaki Pranayama adalah pengendalian napas yang kita masukkan secara alami ke dalam rutinitas jalan kaki kita.

Di sini, kami menggabungkan manfaat jalan kaki dan Pranayama. Bernafas di luar ruangan di lingkungan hijau bermanfaat karena udaranya kaya akan oksigen. “Anda akan disegarkan dan dipersarafi dengan cepat hingga tingkat tertentu,” janji Swami Sivananda.

Tidak seperti Pranayama lain yang dilakukan sambil duduk dan terkadang dalam posisi berbaring dan memerlukan waktu luang, memiliki ruang terpencil dan aksesoris seperti matras yoga, dll., Bhraman Pranayama hampir tidak memerlukan usaha ekstra, karena kebanyakan orang sudah memiliki rutinitas berjalan yang mereka ikuti. Paling baik dilakukan setelah matahari terbit atau sebelum matahari terbenam.

LANGKAH-LANGKAH BHRAMAN PRANAYAMA GENERASI BARU

Pilihlah lingkungan yang hijau, terutama yang memiliki pepohonan besar karena dapat membantu memaksimalkan asupan oksigen. Jika tidak, taman, jalur pejalan kaki, atau permukaan datar apa pun sudah memadai. Pastikan jalurnya tidak ramai, setidaknya pada awalnya, hingga latihan menjadi kebiasaan.

1. Mulailah berjalan dengan kecepatan yang lambat dan nyaman dengan langkah yang rata. Ingatlah untuk menjaga tulang belakang tetap lurus, bahu rileks, dan lengan bergerak secara alami mengikuti tubuh.

2. Setelah kecepatannya stabil dan mendapatkan ritme, masukkan napas ke dalam gambar dengan lembut. Perhatikan tarikan dan embusan napas selama beberapa putaran.

3. Selanjutnya tarik napas dalam-dalam sambil menghitung empat langkah. Buang napas sepenuhnya, sambil berjalan enam langkah. (Lakukan hitungan yang nyaman; terkadang disarankan untuk menarik napas sebanyak tiga langkah dan membuang napas sebanyak lima langkah, atau bahkan menarik napas sebanyak tiga langkah dan membuang napas sebanyak enam langkah.)

4. Dengan demikian pernapasan dan pergerakan tubuh terkoordinasi. Awalnya mungkin terasa canggung, tapi lama kelamaan akan mengalir dengan mudah dan menjadi lancar. Hindari penggunaan musik atau gangguan eksternal apa pun dan tetap fokus pada pernapasan.

5. Lanjutkan selama lima menit untuk memulai dan tingkatkan secara bertahap menjadi sepuluh dan kemudian lebih lama lagi.

6. Langkah selanjutnya akan diperkenalkan pada tahap selanjutnya dan bersifat opsional: lantunkan OM atau mantra pilihan lainnya beserta langkah-langkahnya. Jadi, misalnya, ucapkan empat OM saat menarik napas dan enam OM saat menghembuskan napas.

7. Latihlah ini setiap hari.

RASAKAN PERBEDAANNYA SETELAH ANDA MULAI BERLATIH

1. Nafas dalam memastikan oksigenasi yang baik ke paru-paru, memberikan semua manfaat teknik Pranayama. Ini meningkatkan aliran energi ke seluruh tubuh; meningkatkan stamina dan daya tahan.

2. Kita tidak menyadari betapa tidak teraturnya pernapasan kita; pikiran dan pikiran kita secara langsung mempengaruhi pernapasan. Latihan pranayama yang teratur akan membentuk ritme pernapasan yang benar.

3. Membantu pikiran menjadi terpusat dan menuntun pada konsentrasi yang baik.

4. Pranayama mengontrol energi vital dan memberi nutrisi pada organ dalam. Ketika Prana dari atmosfer memasuki tubuh kita melalui nafas, ia membawa vitalitas, nafsu makan yang baik, kekuatan, keceriaan dan keberanian.

5. Bagi depresi, hal ini segera mendatangkan energi positif dan perasaan terangkat serta gembira.

6. Para yogi memberi tahu kita bahwa Pranayama sebelum menulis sesuatu atau aktivitas kreatif lainnya memunculkan ide-ide indah dan orisinal.

LATIHAN OTOMATIS DALAM KEHATI-HATIAN

Saat kita memusatkan perhatian pada langkah-langkah sambil bernapas, ini sendiri merupakan latihan kewaspadaan. Dengan pikiran yang sudah terfokus seperti itu, pikiran tidak akan teralihkan dan tidak perlu membawanya kembali lagi dan lagi. Menyadari dan mengamati nafas sebenarnya adalah suatu bentuk meditasi. Meskipun demikian, perhatian kita harus tertuju pada pernapasan saja, tidak memperhatikan apakah pernapasan sedang berubah menjadi keadaan meditasi. Begitu kita berlatih, badan mulai terasa ringan.

Menurut Swami Sivananda, ‘Sagarbha Pranayama’ yaitu dengan nyanyian mental atau japa adalah “seratus kali lebih kuat dari ‘Agarbha Pranayama’, yang sederhana yaitu tanpa japa”. Japa bisa berupa mantra OM atau Gayatri, sebaliknya menurut keyakinan seseorang, atau mantra Guru, sarannya.

MENGHINDARI

1. Jangan lakukan Pranayama ini saat Anda lelah.

2. Hindari mandi setidaknya setengah jam setelah latihan.

3. Jika berkeringat, hindari terkena udara dingin atau angin sepoi-sepoi.

*’Pranayama Berjalan’ Asli“Berjalan dengan kepala tegak, bahu ke belakang, dan dada melebar. Tarik napas perlahan melalui kedua lubang hidung sambil menghitung OM secara mental sebanyak 3 kali, satu hitungan untuk setiap langkah. Kemudian tahan napas sampai Anda menghitung 12 OM. Kemudian hembuskan perlahan melalui kedua lubang hidung hingga Anda menghitung 6 OM. Ambil pernafasan atau istirahat setelah satu Pranayama menghitung 12 OM. Jika Anda merasa kesulitan menghitung OM di setiap langkah, hitung OM tanpa memikirkan langkah-langkahnya. Kapalabhati juga bisa dilakukan sambil berjalan.” –Swami Sivananda

Catatan: Ini hanya demi informasi; menahan nafas tidak disarankan bagi manusia modern dan dalam keadaan apa pun, tanpa bimbingan seorang guru.

Penulis adalah seorang jurnalis, penyintas kanker, dan guru yoga bersertifikat. Dia dapat dihubungi di swatikamal@gmail.com.



Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments