Jakarta, CNBC Indonesia – Nama Mardigu Wowiek kembali menjadi perbincangan hangat. Terlebih, setelah perusahaan miliknya kena semprit Otoritas Jasa Keuangan (OJK.
Namun, orang yang dijuluki dengan nama “Bossman Sontoloyo” ini sebenarnya sudah beberapa kali mencuri perhatian netizen karena narasinya soal geopilitik dunia dan teori konspirasi.
Tak hanya itu, sosok yang bernama asli Mardigu Wowiek Prasantyo, merupakan seorang pengusaha kakap yang telah berlalu lalang di dunia bisnis Indonesia. Bagaimana tidak, seorang yang disebut Bossman ini merupakan pengusaha dengan kepemilikan 32 perusahaan di berbagai sektor termasuk perusahaan yang bergerak di industri minyak dan gas melalui PT Titis Sampurna.
Masih banyak lagi hal mengenai profil dan fakta menarik mengenai Mardigu Wowiek. Berikut profil sang Bossman Mardigu.
Nama Lengkap: Mardigu Wowiek Prasantyo
Nama Lain: Bossman Mardigu/Bossman Sontoloyo
Lahir: tahun 1960-an. Di Madiun, Jawa Timur, Indonesia
Almamater: Universitas Negeri San Fransisco, Otak kriminaldanPenyidik Forensik.
Agama: Islam
Profesi: Pengajar, Hipnoterapis, dan Pengamat Teroris, dan Pengamat Geopilitik Dunia
Mardigu pernah aktif mengajar di Sekolah Tinggi Intelejen Negara, khususnya pengajar Kopassus. Ia juga mengajar di institusi intelijen milik negara, yaitu Badan Intelijen Negara (BIN) sebagai pengembang di bidang spesifikasi tugas tentang perang rahasia.
Memang tak aneh pemilik 32 perusahaan ini, adalah mantan analis di sekolah intelijen dan sebagai pengamat terorisme, dengan latar belakang pendidikan mengenai Otak kriminal & Penyidik Forensik.
Fakta menarik lainnya, bahwa seorang pegiat Hipnoterapis ini, sempat bingungi masyarakat karena memberi saran kepada Bank Indonesia untuk menerbitkan Rupiah Digital atau e-Rupiah yang dianggap bisa menjadi solusi perekonomian Indonesia.
Selain itu, Mardigu mencetuskan cryptocurrency pertama di Indonesia yang diberi nama “Cyronium”. Walaupun sempat mendapatkan peringatan keras dari Bank Indonesia dan OJK. Karena saat itu BI maupun OJK enggan memberikan izin untuk seluruh cryptocurrency di Indonesia dengan berbagai alasan.
Tak hanya masalah cyronium, belakangan ini perusahaan crowdfunding miliknya yaitu PT Santara Daya Inspiratama sempat kena semprit juga oleh OJK melalui surat Nomor S-231/D.04/2022 tertanggal 8 November dan ditetapkan pada 19 Desember disebutkan, OJK melarang Santara untuk menambah jumlah penerbit .
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Inarno Djajadi menjelaskan, larangan itu merupakan bentuk perlindungan investor. “Kami melihat dan melanjutkan pemeriksaan di lapangan, kecurigaannya perlu ditingkatkan, saat ini kami masih mengeluarkan ketentuan yang tidak boleh menambah penerbit atau pemodal sebelum memperbaiki tata kelola,” jelas Inarno dalam konferensi pers bulanan, dikutip Rabu (4/1/2023).
Santara dilarang untuk menambah jumlah penerbit yang melakukan penawaran efek dan dilarang untuk menambah pemodal sebelum seluruh penerbit efek yang berada di bawah pengawasan Santara telah melakukan penipuan pada Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan terdistribusi ke seluruh Pemodal.
Gagasan ekonomi yang ia miliki pun tak berhenti disana, sosok Bossman Sontoloyo ini terus juga mempopulerkan konsep MMT (Modern Monetary laundry Economy) yang menurutnya dapat mengurangi ketergantungan negara terhadap dolar AS, yaitu dengan menciptakan mata uang baru “Dinar” dengan mendasari emas, sehingga perbedaannya lebih stabil.
Mardigu Wowiek juga memperkenalkan dirinya sebagai seorang filantropi dengan program Rumah Yatim Indonesia yang memiliki 1000 santri.
Artikel Selanjutnya
OJK Tekankan Pentingnya Partisipasi Perempuan di Ekonomi RI
(RCI/dhf)