Tuesday, October 22, 2024
HomeGaya HidupMari Bicara Seks | Hidup Dengan Dua Penis: Perjalanan Seorang Pria...

Mari Bicara Seks | Hidup Dengan Dua Penis: Perjalanan Seorang Pria dengan Diphallia – Berita18


Mari Bicara Seks

Seks mungkin sudah meresap dalam budaya populer kita, namun pembicaraan mengenai hal itu masih dikaitkan dengan stigma dan rasa malu di rumah tangga India. Akibatnya, sebagian besar orang yang berurusan dengan masalah kesehatan seksual atau mencoba mencari informasi tentang seks sering kali menggunakan sumber online yang tidak terverifikasi atau mengikuti saran tidak ilmiah dari teman mereka. Untuk mengatasi misinformasi yang tersebar luas tentang seks, News18.com menjalankan kolom seks mingguan bertajuk ‘Let’s Talk Sex’. Kami berharap dapat memulai perbincangan tentang seks melalui kolom ini dan mengatasi masalah kesehatan seksual dengan wawasan dan nuansa ilmiah.

Pada artikel ini, kami akan menjelaskan kondisi bawaan yang sangat langka, yaitu diphallia.

Diphallia adalah suatu kondisi bawaan yang sangat langka di mana seorang laki-laki dilahirkan dengan dua penis. Diperkirakan terjadi pada 1 dari 5-6 juta laki-laki, diphallia disebabkan oleh kelainan selama perkembangan janin di mana dua tuberkel genital terbentuk, bukan satu. Jika seseorang mengidap diphallia, mereka dilahirkan dengan dua penis terpisah, masing-masing memiliki uretra sendiri. Meskipun diphallia mungkin tampak sebagai sebuah keingintahuan anatomi, bagi mereka yang mengidapnya, kenyataan sehari-hari bisa jadi rumit. Beberapa pria memiliki sensasi dan fungsi penuh pada kedua penisnya, sedangkan pada pria lainnya, salah satu penis mungkin lebih berkembang atau hanya satu yang mampu mencapai ereksi atau ejakulasi. Beberapa memilih untuk mengangkat satu penis melalui operasi.

Penyebab Diphallia

Diphallia, suatu kondisi langka dimana terlahir dengan dua penis, terjadi ketika tuberkulum genital, struktur embrio yang berkembang menjadi penis, gagal menyatu dengan baik selama perkembangan janin. Penyebab pasti dari diphallia tidak diketahui, meskipun para ilmuwan percaya kemungkinan besar hal ini disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan yang mengganggu perkembangan di dalam rahim. Dalam beberapa kasus, diphallia mungkin dikaitkan dengan riwayat keluarga dengan kondisi tersebut, sehingga menunjukkan bahwa faktor genetik berperan dalam beberapa kasus. Paparan obat atau bahan kimia tertentu selama kehamilan juga berpotensi mempengaruhi perkembangan dan meningkatkan kemungkinan diphallia, meskipun diperlukan lebih banyak penelitian.

Efek Fisik Memiliki Dua Penis

Hidup dengan dua penis tentu saja disertai dengan tantangan fisik yang cukup berat. Pertama, menemukan pakaian dalam dan celana nyaman yang dapat menampung kedua penis bisa jadi sulit. Kebanyakan pria penderita diphallia akhirnya mengenakan celana boxer dan celana olahraga yang longgar.

• Kebersihan: Menjaga kebersihan kedua penis membutuhkan usaha dan waktu ekstra. Mandi, berendam dan menggunakan kamar kecil semuanya perlu dilakukan dengan hati-hati untuk membersihkan setiap penis dengan benar. Beberapa pria merasa menggunakan pancuran genggam, tisu basah, dan pengeringan udara membantu mempermudah prosesnya.

• Aktivitas Seksual: Melakukan aktivitas seksual apa pun, baik bersama pasangan maupun sendirian, membutuhkan kesabaran dan komunikasi terbuka. Menentukan penis mana yang akan dirangsang, bagaimana memposisikan diri dan pasangan, serta mengelola dua sensasi sekaligus bisa jadi rumit. Banyak pria penderita diphallia mendapati posisi tertentu bekerja lebih baik dibandingkan posisi lain untuk melakukan hubungan seks penetrasi dengan pasangan. Masturbasi mungkin juga perlu fokus pada satu penis dalam satu waktu.

• Perawatan medis: Mencari perawatan medis untuk masalah pada salah satu penis harus dilakukan dengan dokter yang berpengalaman dalam bidang diphallia dan kelainan bawaan lainnya. Sunat, jika diperlukan atau diinginkan, harus dikoordinasikan dengan cermat. Operasi lain untuk memperbaiki chordee, hipospadia atau meningkatkan fungsi atau penampilan penis memerlukan dokter spesialis. Pemeriksaan rutin juga penting untuk memantau perubahan apa pun, karena beberapa penelitian menunjukkan risiko lebih tinggi terkena kanker penis pada penderita diphallia.

Bagi penderita diphallia, salah satu penis seringkali tidak berfungsi. Penampilan dan fungsi setiap penis bisa sangat berbeda antar individu. Beberapa memiliki ukuran dan kemampuan yang serupa, sementara yang lain sangat bervariasi. Pembedahan biasanya disarankan pada tahap awal kehidupan untuk mengangkat penis yang tidak berfungsi dan memperbaiki kelainan genital lainnya.

Dampak Emosional dan Mental

Hidup dengan diphallia, atau dua penis, membawa emosi yang campur aduk. Di satu sisi, ini merupakan kondisi yang langka dan unik, namun juga disertai dengan tantangan dan rasa tidak aman.

• Harga diri: Memiliki penis ekstra akan berdampak pada cara Anda memandang diri sendiri dan harga diri Anda. Anda mungkin kesulitan untuk merasa “normal” atau khawatir tentang reaksi pasangan seksual. Membangun kepercayaan diri dan belajar penerimaan diri sangatlah penting. Berbicara dengan terapis atau konselor yang berpengalaman dengan dismorfia tubuh dan seksualitas dapat membantu mengatasi masalah ini.

• Seks dan hubungan: Berkencan dan mengembangkan hubungan dapat menimbulkan kecemasan bagi pria mana pun, apalagi pria yang memiliki dua penis. Anda mungkin menghadapi pertanyaan yang canggung, komentar yang tidak sensitif, atau penolakan langsung dari pasangan karena kurangnya pemahaman. Namun, ada individu yang berpikiran terbuka yang akan menghargai Anda apa adanya. Saat Anda bertemu orang yang tepat, komunikasikan secara terbuka tentang anatomi, kebutuhan, dan kekhawatiran Anda. Pasangan yang berempati dan sabar akan membuat keintiman menjadi lebih memuaskan dan membantu meningkatkan kepercayaan diri Anda seiring berjalannya waktu.

• Tantangan praktis: Selain dampak psikologis, diphallia juga menimbulkan kesulitan praktis. Tugas-tugas sederhana yang kebanyakan dianggap remeh seperti menggunakan kamar mandi atau mengenakan celana mungkin memerlukan beberapa penyesuaian atau akomodasi. Penting untuk menjaga selera humor dan tidak membiarkan kejengkelan atau rasa malu bertambah karena ketidaknyamanan kecil. Berbicara dengan orang lain dengan kondisi serupa dapat membantu mengembangkan tip berguna dan strategi mengatasi masalah dalam menjalani kehidupan sehari-hari dengan dua penis.

Meskipun diphallia adalah kelainan yang sangat langka, pengalaman emosional yang menyertainya bersifat universal. Berfokus pada perawatan diri, komunikasi yang jujur, dan memelihara jaringan dukungan akan membantu membangun pola pikir yang sehat dan perspektif yang seimbang terhadap kondisi luar biasa ini.

Kesimpulan

Jadi, begitulah, sekilas tentang bagaimana sebenarnya hidup dengan dua penis yang berfungsi penuh. Meskipun hidup dengan dua penis tentu saja menghadirkan tantangan, banyak pria yang mampu memiliki kehidupan seks yang sehat dan fungsi saluran kemih/reproduksi yang normal dengan perawatan medis yang tepat dan penyesuaian gaya hidup. Komunikasi terbuka dengan pasangan dan kesabaran terhadap diri sendiri adalah kuncinya. Jangan ragu untuk menjelaskan kondisi Anda, dan carilah dokter yang berpengalaman menangani orang yang memiliki kelainan bawaan. Semakin banyak mereka mengetahui, semakin baik mereka dapat mengatasi masalah kesehatan yang timbul.

Dengan pola pikir dan dukungan yang benar, diphallia tidak harus membatasi kemampuan Anda untuk mendapatkan kesenangan atau kebahagiaan. Berfokuslah untuk mengelilingi diri Anda dengan orang-orang yang menghargai Anda apa adanya, dan pelajari apa yang membuat Anda merasa puas dengan diri Anda sendiri.



Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments