Friday, November 22, 2024
HomeTop NewsMegaproyek Baterai Listrik Buatan RI Bakal Lebih Hijau

Megaproyek Baterai Listrik Buatan RI Bakal Lebih Hijau




Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia saat ini tengah mengejar proyek ekosistem baterai kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV), salah satunya melalui kerja sama antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dengan perusahaan baterai EV asal China yakni CATL.

Direktur Utama Antam, Nico Kanter mengatakan bahwa nantinya, proyek pengiriman nikel untuk baterai EV yakni Pencucian Asam Tekanan Tinggi (HPAL) yang akan dibangun di kawasan ekosistem industri baterai EV akan mengutamakan konsep 'hijau' dengan menerapkan konsep Lingkungan, Sosial, Tata Kelola (ESG).

“Kita mau hijau nikel karena tuntutan ESG suatu keharusan,” jelas Nico saat acara Media Gathering Antam di Jakarta, dikutip Selasa (26/3/2024).

Oleh karena itu, Nico mengungkapkan nantinya proyek kerja sama HPAL tersebut akan sebagian menggunakan sumber energi dari gas yang dinilai sebagai energi yang lebih ramah lingkungan.

Oleh karena itu, diperlukan kajian lebih lanjut mengenai penggunaan gas untuk pabrik HPAL yang akan dibangun itu. “Mungkin 60 mega watt (MW)-nya akan pakai gas tapi masih harus di-FS-kan soal ekonominya. Tapi proyeknya tidak berkurang,” ucapnya.

Asal tahu saja, saat ini kemajuan kerja sama Antam dengan CATL tengah mengejar pembangunan fasilitas pengolahan dan pengolahan nikel hingga menjadi produk Campuran Endapan Hidroksida (MHP) di kawasan industri untuk sisi hulu hingga pertengahan ekosistem baterai EV.

“(Kerja sama dengan CATL) kemarin itu progresnya kan sudah tanggal 28 (Desember 2023) kita tanda tangan (kerja sama) dan sudah ada share holdernya. Ini yang kita kejar di MHP nya industrial park harus sudah dibangun,” bebernya.

Adapun, kepemilikan yang disetujui antara anak usaha CATL yaitu HongKong CBL Limited (HKCBL) dengan Antam pada sisi tambang nikel dengan kepemilikan saham Antam 51% dan HKCBL sebesar 49%.

Sedangkan untuk proyek kawasan industri dan pabrik Rotary Kiln Electric Funance (RKEF) yang mengolah jenis Nickel Pig Iron (NPI) merupakan kerja sama antara HKCBL sebesar 60% dan Antam sebesar 40%.

Dengan begitu, pekerjaan sama yang akan dikejar saat ini antara Antam dengan CBL sebagai anak usaha CATL adalah Bekerja sama (JV) proyek Pencucian Asam Tekanan Tinggi (HPAL) yang mengolah PLTMH. Niko mengatakan kerja sama tersebut masih memerlukan waktu dan kajian (studi kelayakan/FS) yang mendalam. “Dan juga kita harus menyetujui tanda tangan RKEF, dan HPAL JV-nya itu kan butuh waktu, dan FS musi lengkap” ucapnya.

Detailnya, pekerjaan sama tersebut diproyeksikan akan menguasai kepemilikan proyek HPAL yakni Antam sebesar 30% sedangkan HKCBL sebesar 70%

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya

Motor Listrik Honda Meluncur, Harga Baterainya Rp10 Juta


(pgr/pgr)




Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments