Pada bulan Januari, Duchess of York Sarah Ferguson melalui Instagram dan berbagi bahwa dia telah didiagnosis menderita melanoma ganas, suatu bentuk kanker kulit yang mematikan, beberapa bulan setelah diagnosis kanker payudaranya. Pria berusia 64 tahun ini menikah dengan Duke of York, Pangeran Andrew, selama 10 tahun sebelum mereka bercerai pada tahun 1996. “Saya yakin pengalaman saya menggarisbawahi pentingnya memeriksa ukuran, bentuk, warna dan tekstur serta munculnya tahi lalat baru yang bisa menjadi tanda melanoma dan menghimbau siapa pun yang membaca ini untuk rajin,” kata mantan istri Pangeran Andrew itu dalam postingannya. Dr Harshit Shah, Konsultan Bedah Onkologi, Rumah Sakit Fortis Kalyan, berbagi wawasannya tentang melanoma maligna.
Apa Itu Melanoma Ganas?
Melanoma adalah salah satu bentuk kanker kulit yang muncul ketika melanosit, sel yang bertanggung jawab atas warna kulit menjadi coklat atau kecoklatan, mengalami pertumbuhan yang tidak terkendali, kata Dr Harshit Shah. “Meskipun melanoma lebih jarang terjadi dibandingkan kanker kulit tertentu lainnya, penyakit ini mempunyai risiko yang lebih besar karena kemungkinannya yang tinggi untuk menyebar ke bagian tubuh lain tanpa deteksi dan pengobatan dini. Identifikasi yang tepat waktu sangat penting untuk keberhasilan pengobatan, karena melanoma stadium lanjut dapat menjadi tantangan untuk ditangani. dan mungkin bermetastasis ke organ lain,” kata Dr Shah.
Melanoma dapat terjadi pada kulit dan permukaan mukosa dengan kulit yang paling umum. Melanoma bisa muncul di mana saja pada kulit, muncul sebagai tahi lalat baru atau muncul dari tahi lalat yang sudah ada, sering kali menunjukkan batas tidak teratur, warna tidak merata, dan perubahan ukuran dan bentuk. Pada individu dengan warna kulit lebih terang, melanoma ini lebih rentan muncul di kulit. batang tubuh (dada dan punggung) pada pria dan pada kaki pada wanita, dengan leher dan wajah menjadi lokasi umum lainnya. Tidak semua nevus atau tahi lalat rentan berubah menjadi kanker, hanya nevus atau tahi lalat yang mengalami perubahan yang memerlukan Biopsi untuk memastikan apakah nevus atau tahi lalat telah berubah menjadi melanoma ganas,” kata dokter tersebut.
Baca Juga: Kanker Prostat: Gejala, Anjuran dan Larangan serta Faktor Risiko yang Harus Diwaspadai
Tanda Awal Melanoma Ganas
Indikator utama melanoma adalah adanya bercak kulit baru atau bercak yang berubah ukuran, bentuk, atau warna. Dr Shah mengatakan penanda penting lainnya adalah bintik yang terlihat menonjol dibandingkan dengan semua bintik lain di kulit, yang biasa disebut sebagai “tanda itik jelek”. Untuk membantu mengenali tanda-tanda awal yang potensial, aturan ABCDE berfungsi sebagai pedoman yang berguna. Dr Shah menjelaskan:
Asimetri: Tahi lalat atau bintik menunjukkan bentuk yang asimetris, dimana separuhnya tidak mencerminkan separuh lainnya.
Ketidakteraturan perbatasan: Tepi tahi lalat atau nevus tidak memiliki definisi yang jelas dan mungkin tampak tidak rata, berlekuk, atau kabur.
Variasi warna: Nevus mungkin menampilkan perubahan warna, dengan variasi dalam nevus atau perubahan seiring waktu. Warna coklat, hitam, atau warna lain yang berbeda mungkin terlihat.
Diameter: Melanoma seringkali melebihi diameter tahi lalat pada umumnya. Meskipun ukurannya saja tidak dapat disimpulkan, setiap tahi lalat yang diameternya melebihi 6 milimeter (kira-kira seukuran penghapus pensil) memerlukan pemeriksaan.
Ketinggian: Pantau nevus untuk mengetahui perubahan ukuran, bentuk, warna, atau ketinggian. Peningkatan nevus yang tiba-tiba di atas permukaan kulit disertai ulserasi harus dipertimbangkan.
Melanoma: Faktor Risiko Kanker Kulit
Dr Harshit Shah mencantumkan faktor risiko tertentu melanoma:
1. Banyak Tahi Lalat: Meskipun sebagian besar tahi lalat umumnya tidak berbahaya, individu dengan jumlah tahi lalat yang lebih banyak menghadapi peningkatan risiko terkena melanoma.
2. Paparan sinar UV yang berlebihan: Risiko melanoma meningkat akibat paparan radiasi ultraviolet (UV) dalam waktu lama, baik dari sinar matahari alami maupun sumber buatan seperti tanning bed.
3. Riwayat Keluarga: Individu dengan riwayat keluarga melanoma memiliki risiko lebih tinggi, karena faktor genetik tertentu berkontribusi terhadap kerentanan terhadap kanker kulit.
4. Kulit Cerah: Orang dengan kulit cerah atau cerah lebih rentan terhadap efek berbahaya radiasi UV, sehingga berisiko lebih tinggi terkena melanoma.
Melanoma: Anjuran dan Larangan
Dr Shah membagikan hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan mengenai melanoma:
– Lakukan pemeriksaan mandiri secara rutin untuk memantau kulit Anda apakah ada perubahan pada tahi lalat, flek, atau penampilan secara keseluruhan.
– Lindungi kulit Anda dari sinar matahari dengan mengenakan pakaian yang sesuai, seperti kemeja lengan panjang, celana, dan topi bertepi lebar.
– Oleskan tabir surya spektrum luas dengan SPF tinggi secara teratur, terutama saat terkena sinar matahari, dan gunakan kembali bila diperlukan, terutama setelah berenang atau berkeringat.
– Carilah tempat berteduh pada jam-jam puncak sinar matahari (pukul 10.00 hingga 16.00), saat sinar matahari paling kuat.
– Mengurangi risiko kerusakan akibat sinar UV dengan meminimalkan paparan sinar matahari dalam waktu lama, terutama pada jam sibuk.
– Hindari tanning bed, karena dapat menyebabkan paparan sinar UV yang berbahaya dan meningkatkan kemungkinan melanoma.
– Pastikan pengaplikasian tabir surya secara menyeluruh, gunakan secukupnya untuk menutupi kulit yang terpapar, dan hindari mengabaikan tindakan perlindungan penting ini.