Katarak sekunder, juga dikenal sebagai kekeruhan kapsul posterior (PCO), adalah suatu kondisi umum yang dapat terjadi setelah operasi katarak. Seiring waktu, selaput tipis yang menahan lensa buatan mungkin menjadi kabur, sehingga menyebabkan penglihatan kabur. Ini biasanya berkembang berbulan-bulan atau bertahun-tahun setelah operasi awal.
Priyanka Singh (MBBS, MS, DNB, FAICO), Konsultan & Ahli Bedah Mata di Neytra Eye Centre, New Delhi, menjelaskan lebih lanjut kondisi tersebut.
Ia menyatakan, “Istilah ‘katarak sekunder’ adalah istilah yang keliru. Banyak yang percaya bahwa katarak mereka telah kembali, namun kenyataannya, ini bukanlah katarak. Katarak ini disebut sebagai katarak sekunder karena gejalanya serupa.”
Mengapa Katarak Sekunder Terjadi?
Katarak sekunder merupakan komplikasi yang sering terjadi setelah operasi katarak. Ini terjadi sebagai akibat dari proses penyembuhan alami, dimana sel-sel dari membran bermigrasi ke pusat, menyebabkan masalah penglihatan. Kondisi ini dapat mempengaruhi hingga 50% pasien dalam waktu lima tahun setelah operasi.
Gejala PCO:
– Penglihatan berawan atau kabur
– Silau atau lingkaran cahaya di sekitar lampu
– Kesulitan membaca
Siapa yang Berisiko?
Pasien tertentu lebih mungkin mengembangkan PCO, termasuk pasien dengan:
– Operasi katarak dengan komplikasi karena kondisi mata yang mendasarinya
– Diabetes atau glaukoma
– Miopia tinggi atau uveitis, dimana kapsul posterior sudah keruh
Pengobatan Katarak Sekunder
Meski memiliki komplikasi, katarak sekunder mudah diobati. Laser YAG digunakan untuk membuat lubang kecil pada membran kabur, prosedur tidak menimbulkan rasa sakit yang hanya membutuhkan waktu lima menit dan dapat dilakukan pada pasien rawat jalan. Pasien mungkin merasakan sedikit tekanan atau melihat floaters, namun hal ini biasanya mereda dengan pengobatan.
Katarak sekunder adalah komplikasi yang dapat ditangani dan diobati dengan mudah. Tindak lanjut rutin dengan spesialis mata Anda sangat penting untuk memantau setiap perubahan dalam penglihatan. Jika Anda melihat gejala apa pun, konsultasikan dengan spesialis mata untuk penanganan segera.