Sunday, October 20, 2024
HomeGaya HidupMemahami Meningkatnya Angka Perceraian: Wawasan dari Pakar Hubungan - News18

Memahami Meningkatnya Angka Perceraian: Wawasan dari Pakar Hubungan – News18


Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi peningkatan yang nyata dalam angka perceraian, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, pribadi, dan hubungan. Jeevika Sharma, seorang pakar hubungan, menjelaskan berbagai alasan di balik tren ini.

1. Perubahan Norma Sosial

Salah satu faktor yang signifikan adalah pergeseran norma sosial. Perceraian tidak lagi dianggap sebagai hal yang tabu seperti dulu. Masyarakat kini lebih mementingkan kebahagiaan dan kepuasan pribadi, mendorong individu untuk memprioritaskan kesejahteraan mereka daripada bertahan dalam pernikahan yang tidak bahagia.

2. Peningkatan Kemandirian Finansial

Kemandirian finansial wanita juga memainkan peran penting. Dengan semakin banyaknya wanita yang mencapai stabilitas finansial, kebutuhan ekonomi untuk tetap bertahan dalam pernikahan pun berkurang. Kemandirian ini memberdayakan wanita untuk meninggalkan hubungan yang tidak memuaskan atau penuh kekerasan.

3. Munculnya Individualisme

Meningkatnya individualisme telah menyebabkan meningkatnya penekanan pada pemenuhan dan kebahagiaan pribadi. Pergeseran ini sering kali mengorbankan nilai-nilai tradisional tentang komitmen dan pengorbanan, yang menyebabkan lebih banyak individu memilih perceraian ketika kebutuhan pribadi mereka tidak terpenuhi.

4. Gangguan Komunikasi

Masalah komunikasi merupakan penyebab umum keretakan rumah tangga. Keterampilan komunikasi dan penyelesaian konflik yang buruk dapat menyebabkan kesalahpahaman dan kebencian, yang menyebabkan hubungan memburuk seiring berjalannya waktu.

5. Perselingkuhan dan Masalah Kepercayaan

Meningkatnya peluang perselingkuhan, sebagian karena era digital, telah menyebabkan masalah kepercayaan dalam banyak pernikahan. Menurunnya komitmen terhadap monogami dan kemudahan terlibat dalam perselingkuhan berkontribusi signifikan terhadap angka perceraian.

6. Kurangnya Komitmen

Terdapat penurunan yang nyata dalam penekanan pada komitmen jangka panjang. Banyak orang kini memprioritaskan kebebasan dan otonomi pribadi, sehingga lebih mudah untuk memutuskan untuk tidak menikah ketika tantangan muncul.

7. Pernikahan di Usia Lanjut

Dengan banyaknya orang yang menikah di usia lanjut, kebiasaan yang sudah terbentuk dan gaya hidup mandiri dapat berbenturan dengan harapan dalam pernikahan. Pasangan yang lebih tua mungkin merasa sulit untuk menyesuaikan diri dan berkompromi, yang berujung pada tingginya angka perceraian.

8. Harapan yang Tidak Realistis

Tekanan media dan masyarakat sering kali menciptakan ekspektasi yang tidak realistis tentang pernikahan. Ketika kenyataan gagal memenuhi standar tinggi ini, ketidakpuasan dan kekecewaan dapat berujung pada perceraian.

9. Kesehatan Mental dan Trauma

Masalah kesehatan mental yang tidak ditangani dan trauma yang tidak terselesaikan dapat membuat hubungan menjadi tegang. Tanpa dukungan dan intervensi yang tepat, masalah ini dapat menimbulkan tantangan yang signifikan dalam menjaga pernikahan yang sehat.

10. Kurangnya Keterampilan Berhubungan

Banyak orang tidak memiliki pendidikan dan pelatihan yang memadai tentang pemeliharaan hubungan dan penyelesaian konflik. Kurangnya keterampilan ini dapat menghambat kemampuan untuk menghadapi tantangan perkawinan secara efektif.

11. Meningkatnya Stres dan Tekanan

Kehidupan modern menghadirkan banyak pemicu stres, termasuk tekanan finansial, pekerjaan, dan sosial. Pemicu stres ini dapat menciptakan ketegangan dan konflik dalam pernikahan, yang berkontribusi pada keretakan hubungan.

12. Teknologi dan Media Sosial

Meningkatnya teknologi dan media sosial juga berdampak pada hubungan. Perbandingan dengan orang lain, perselingkuhan daring, dan berkurangnya interaksi tatap muka dapat mengikis ikatan perkawinan.

13. Perubahan Dinamika Keluarga

Perubahan dalam struktur, peran, dan ekspektasi keluarga dapat menimbulkan ketegangan dalam pernikahan. Dinamika yang berubah sering kali memerlukan penyesuaian yang signifikan, yang dapat membuat hubungan menjadi tegang.

14. Pertumbuhan dan Perubahan Pribadi

Pertumbuhan individu dan perubahan nilai, tujuan, dan prioritas dapat menyebabkan ketidakcocokan dalam hubungan. Seiring perkembangan manusia, hubungan mereka harus beradaptasi, atau mereka berisiko semakin renggang.

15. Perubahan Hukum dan Budaya

Akses yang lebih mudah terhadap perceraian dan perubahan hukum telah mempermudah individu untuk membubarkan pernikahan. Meningkatnya penerimaan budaya terhadap perceraian juga telah mengurangi hambatan untuk mengakhiri hubungan yang tidak bahagia.

Kesimpulannya, meningkatnya angka perceraian disebabkan oleh interaksi faktor yang kompleks. Setiap situasi bersifat unik, sering kali melibatkan kombinasi dari elemen-elemen ini. Memahami alasan-alasan ini dapat membantu individu dan pasangan menjalani hubungan mereka dengan lebih efektif, mencari dukungan dan intervensi saat dibutuhkan.



Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments