Friday, November 22, 2024
HomeSehatanMenghadapi Tantangan Kesehatan Mental Jurnalis? Temukan Cara Menuju Keseimbangan antara Pekerjaan dan...

Menghadapi Tantangan Kesehatan Mental Jurnalis? Temukan Cara Menuju Keseimbangan antara Pekerjaan dan Kehidupan


Jurnalisme di negara dengan penduduk terbanyak di dunia merupakan profesi yang menuntut dan krusial, dengan jurnalis yang sering bertugas sebagai pejuang garis depan bangsa. Namun, tuntutan pekerjaan yang ketat, termasuk tenggat waktu yang ketat, ketersediaan sepanjang waktu, perjalanan ke lokasi yang berisiko, dan kesulitan dalam menjaga keseimbangan kehidupan dan pekerjaan, dapat berdampak signifikan pada kesehatan mental mereka. Tantangan-tantangan ini membuat jurnalis rentan terhadap masalah yang berhubungan dengan stres, kecemasan, dan gangguan suasana hati beserta kondisi kejiwaan lainnya.

Sayangnya, dukungan kesehatan mental bagi jurnalis sering kali diabaikan karena stigma yang berlaku seperti yang diungkapkan oleh Charu Prabhakar, Psikolog Klinis terakreditasi RCI, Lissun. Namun, menjaga kesehatan mental jurnalis memerlukan tindakan baik pada tingkat individu maupun organisasi.

Pada Tingkat Individu:

1. Regimen Perawatan Diri Harian: Mendorong jurnalis untuk memprioritaskan aktivitas perawatan diri seperti berolahraga secara teratur, tidur yang cukup, nutrisi yang sehat, menghabiskan waktu dengan orang yang mereka cintai, detoksifikasi virtual, dan praktik kesadaran dapat meningkatkan ketahanan mereka terhadap stres.

2. Manajemen stres: Mempelajari teknik mengelola stres melalui praktik, menulis jurnal pikiran, latihan napas dalam, praktik perhatian, dan strategi manajemen waktu, dapat membantu jurnalis mengatasi tekanan dalam profesinya dengan lebih baik.

3. Manajemen Kelelahan: Mendidik jurnalis untuk mengenali tanda-tanda kelelahan dan menerapkan strategi efektif untuk mencegah dan mengelolanya, seperti menetapkan batasan, mengambil istirahat teratur, dan menekuni hobi atau kegiatan relaksasi, sangatlah penting.

4. Mencari Terapi: Mencari terapi atau konseling individu untuk masalah kesehatan mental dapat membantu jurnalis mengakses dukungan yang mereka butuhkan untuk berkembang dalam karier mereka.

Pada Tingkat Organisasi:

1. Dukungan rekan: Membangun jaringan dukungan sejawat atau program bimbingan dalam organisasi dapat memberi jurnalis lingkungan yang mendukung di mana mereka dapat berbagi pengalaman, mencari nasihat, dan menerima dukungan emosional dari kolega yang menghadapi tantangan serupa.

2. Program Bantuan dan Kesehatan Karyawan (EWAP): EAWP sangat penting bagi jurnalis yang menghadapi tekanan tenggat waktu yang ketat. Layanan konseling rahasia dalam program ini menawarkan ruang aman bagi jurnalis untuk membahas tantangan, mengelola stres, dan mengembangkan strategi penanggulangan bersama dengan layanan intervensi krisis, dan layanan rujukan untuk memberikan dukungan kesehatan mental saat dibutuhkan.

3. Mempromosikan Keseimbangan Kehidupan dan Pekerjaan: Mendorong budaya yang mengutamakan keseimbangan kehidupan kerja melalui kebijakan seperti jam kerja fleksibel, opsi bekerja jarak jauh, dan waktu istirahat yang dibayar dapat membantu mengurangi stres terkait pekerjaan dan mencegah kelelahan di kalangan jurnalis.



Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments