Alat berat beroperasi di area proyek Bandara VVIP IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (15/8/2024).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengisyaratkan membuka pintu bagi operator bandara luar negeri yang mengelola Bandara Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan, Balikpapan. Kehadiran Budi kehadiran operator asing dapat membantu peningkatan daya saing bandara di Indonesia.
“Jadi Balikpapan bisa saja untuk dalam negeri, yang internasional di IKN. Ini kita sedang berbicara, jadi (operator) asing dan Angkasa Pura mengelola dua bandara itu,” ujar Budi saat peresmian penggabungan PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II menjadi PT Angkasa Pura Indonesia di Kantor Pusat Injourney, Gedung Sarinah, Jakarta, Senin (9/9/2024).
Budi menyampaikan rencana ini masih dalam proses kajian. Budi mengaku telah menawarkan konsep pengelolaan bersama antara BUMN dengan operator bandara asing di dua bandara itu kepada Menteri BUMN Erick Thohir.
“Bandara di Balikpapan yang landasan pacu sepanjang 2.400 meter juga bisa menjadi pusat haji dan umrah di Kalimantan,” ucap Budi.
Budi menilai rencana ini sejalan dengan komitmen transformasi yang dijalankan PT Angkasa Pura Indonesia setelah berhasilnya merger antara PT Angkasa Pura (AP) I dengan PT Angkasa Pura (AP) II. Budi menilai penggabungan dua pengelola bandara ini dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pada sektor pengelolaan bandara.
“Kementerian Perhubungan mengapresiasi penggabungan AP I dan AP II menjadi Angkasa Pura Indonesia. Angkasa Pura Indonesia itu KPI-nya kami. Kalau dia sukses, kami juga sukses. Kalau dia gagal, kami juga gagal,” sambung Budi.
Budi mengapresiasi komitmen Menteri BUMN Erick Thohir dalam merealisasikan penyatuan Angkasa Pura I dan II. Budi meyakini upaya ini tidak mudah dan memerlukan kerja keras dalam menggabungkan dua BUMN besar.
“Kami sangat mengapresiasi apa yang dilakukan Kementerian BUMN karena merombak dua korporasi yang besar, yang sudah didirikan dalam zona nyaman itu tidak mudah. Dengan disatukan ini, insyaAllah memberikan kebaikan dan nilai kompetitif bandara Indonesia,” kata Budi.