Saturday, October 19, 2024
HomeTop NewsMenjenguk Anjing Malang Hampir Dibunuh di Korsel

Menjenguk Anjing Malang Hampir Dibunuh di Korsel



Sejak dilahirkan oleh induknya, anjing betina yang diberi nama Samsun tak pernah sekalipun bisa berlarian di luar kerangkeng sempit. Anjing berumur 3 tahun ini hidup hanya untuk beranak pinak, sedangkan anak-anaknya kelak dikirim ke rumah jagal untuk diolah dagingnya.

Nasib Samsun dan anak-anaknya berubah drastis awal Maret lalu. Anjing-anjing itu diselamatkan bersama hampir 200 ekor anjing lainnya setelah bertahun-tahun dibiak di sebuah fasilitas tak layak yang berada di kota Asan, Korea Selatan.

Misi penyelamatan anjing ini dipimpin oleh Humane Society International (HSI), organisasi penyayang binatang yang berbasis di Amerika Serikat, pada 7 Maret 2023. Setibanya di kandang tersebut, agitasi HSI menerima pemandangan yang sangat menyayat hati. Anjing-anjing kurus dekil berdesakan di balik kandang besi karatan sambil menggonggong ke arah mereka seolah-olah meminta pertolongan. Aroma timbunan tahi yang terbawa angin seketika menusuk indra penciuman.

Para aktivis mengelus anjing-anjing yang ketakutan hingga tenang, lalu memindahkannya ke kargo hewan peliharaan besar yang telah dibubuhi label. Nama baru anjing tertera di setiap label tersebut. Ratusan ekor anjing yang diselamatkan kemudian dikirim ke AS dengan harapan mendapat rumah baru.

HSI bergerak setelah mereka menerima laporan dari Yang Jong-tae, lansia berusia 73 tahun yang menjalani perawatan sejak 30 tahun silam.

Yang mulai menekuni bisnis pembiakan anjing setelah berhenti dari pekerjaan lamanya sebagai sopir truk. Ia tadinya cuma punya beberapa ekor saja, tapi lama-lama berkembang menjadi ratusan ekor anjing.

“Di masa lalu, hasilnya ternak anjing cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” tulisnya. Dia kini menyadari praktik kejam itu, dan memutuskan untuk menutup kandangnya. Yang ingin menjalani sisa hidupnya bercocok tanam di ladang.

“Saya sudah tidak bisa menangani cedera,” lanjut Yang. “Ditambah lagi, semakin banyak orang pelanggaran perdagangan daging anjing. Jadi saya pikir lebih baik saya tutup saja kandangnya.”

“Tidak apa apa. Saya senang mengetahui anjing-anjing itu akan punya rumah baru yang menyetujuinya.”

Konsumsi daging anjing tak lagi umum di Korsel selama beberapa tahun terakhir. Meski masih ada generasi tua yang percaya daging anjing dapat meningkatkan stamina, sebagian besar masyarakat Korea enggan memakannya.

Hasil survei Nielsen tahun 2020 bahkan menunjukkan, 84 persen orang Korea melaporkan tidak pernah makan daging anjing dan tidak tertarik mencobanya. Saat itu, jumlah pendukung kampanye anti daging anjing di dalam negeri naik menjadi 58,6 persen dari sebelumnya 34,7 persen pada 2017.

HSI mengungkapkan 160 ekor dari total 200 anjing bisa langsung dibawa ke AS usai diselamatkan. Sedangkan sisanya perlu dirawat terlebih dahulu karena masih terlalu muda. Di AS pun, anjing-anjingnya harus menjalani masa rehabilitasi hingga layak diadopsi.

“Engga masalah harus kalau kotor-kotoran. Saya pribadi lebih sedih melihat stres anjing-anjing. Hewan itu tidak memahami apa yang terjadi padanya,” ujar Lee Sang-kyung, manajer kampanye anti perdagangan daging anjing di HSI. Saat diwawancarai VICE, Lee tampak masa bodoh seragamnya penuh kotoran anjing.

“Banyak anak anjing mati karena tertusuk kawat kandang,” ungkap Lee. “Ada pemilik peternakan yang tidak peduli. Mereka malah menjadikan bangkainya makanan untuk induk anjing.”

Tercatat ada ribuan anjing yang beroperasi di Korsel. Jutaan ekor anjing dibesarkan dalam kondisi memprihatinkan sebelum pembunuhan untuk diambil dagingnya. Menurut HSI, mereka sudah menyelamatkan lebih dari 2.700 ekor anjing dari tempat-tempat seperti ini — kandang yang berada dalam urutan ke-18 di daftar mereka.

Namun, keputusan Yang memberi secercah harapan. Lee melihatnya sebagai pembuka jalan bagi kehidupan yang lebih baik untuk anjing-anjing yang diselamatkan.

Sekarang Samsun dan anak-anaknya yang dirawat di pusat rehabilitasi sampai siap diadopsi.

“Saya bangga ketika pembiak anjing mendukung kegiatan kami, serta ketika kami berhasil membebaskan anjing yang sebelumnya dikurung,” katanya. “Saya membayangkan masa depan yang lebih baik untuk anjing-anjing itu. Saya membayangkan anjing itu tak lagi ketakutan, dan bisa berlarian dengan bebas.”

Ikuti Junhyup Kwon di Twitter.





Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments