Friday, September 20, 2024
HomeNationalMenko Airlangga Bilang Harga Minyak Mentah Sudah di Atas Asumsi APBN |Republika...

Menko Airlangga Bilang Harga Minyak Mentah Sudah di Atas Asumsi APBN |Republika Online


Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menggelar Halal Bihalal di kantornya, Selasa (16/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak akan naik hingga Juni tahun ini. Namun harga minyak mentah dunia kini terus naik, akibat meningkatnya konflik di kawasan Timur Tengah, terutama saat Israel melakukan serangan balasan ke Israel.

“Sampai Juni tidak naik. Itu sudah penyataan pemerintah,” ujar Airlangga kepada wartawan dalam Halal Bihalal di kantornya, Jakarta, Selasa (16/4/2024).

Ia mengakui, kenaikan harga minyak mentah dunia akibat semakin panasnya tensi geopolitik di Timur Tengah berpotensi meningkatkan beban anggaran subsidi energi, baik BBM maupun LPG. Itu disebabkan jalur logistik energi di Selat Hormuz selanjutnya terganggu.

Dirinya menjelaskan, harga minyak mentah Indonesia atau Harga Minyak Mentah Indonesia sudah naik ke level 83,78 dolar AS per barel dari asumsi pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 yang berada di kisaran 82 dolar AS per barel.

Maka diperkirakan, penyesuaian anggaran subsidi energi akan terjadi pada tahun ini. Hanya saja belum bisa dipastikan waktunya, Menko Perekonomian akan membahas hal tersebut dengan Menteri Keuangan dan Menteri ESDM.

“Kita lihat di Timur Tengah, khususnya Israel ini, Selat Hormuz memainkan peran yang sangat penting untuk logistik, terutama BBM,” katanya. Dirimua berharap, konflik Timur Tengah tidak berkepanjangan, sehingga harga minyak mentah bisa kembali stabil sesuai janji pemerintah dalam APBN 2024.

Pemerintah, tegas Airlangga, akan terus menjaga kondisi. Hanya saja, katanya, pemerintah juga tidak ingin bertindak berlebihan.

“Kita lihat sampai stabil, biasanya dalam situasi seperti sekarang, jika terjadi deeskalasi, kita melihat pada saat perang di Ukraina, dan saat Gaza, itu tidak terlalu berpengaruh. Namun kalau ini berpengaruh karena Selat Hormuz itu menjadi sangat penting dan kritis,” jelasnya .






Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments