Tuesday, October 22, 2024
HomeInternationalMenlu Retno tak bisa memahami sikap PM Netanyahu untuk melanjutkan perang

Menlu Retno tak bisa memahami sikap PM Netanyahu untuk melanjutkan perang



Jakarta (ANTARA) – Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengaku tak bisa memahami sikap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang masih ingin melanjutkan perang dengan kelompok Hamas Palestina, usai jeda kemanusiaan di Gaza berakhir.

Berbicara dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB untuk membahas situasi di Gaza, Rabu (29/11), Retno mengatakan bahwa jeda kemanusiaan saja tidak cukup, karena masih terlalu sempit dan rapuh untuk memperbaiki situasi di Gaza secara berkelanjutan.

“Saya mengutip pernyataan PM Netanyahu yang mengatakan bahwa operasi militer akan dilakukan kembali dengan kekuatan penuh pada saat itu gencatan senjata selesai. Saya sampaikan, saya tidak dapat memahami pernyataan semacam ini,” kata Retno dalam video pernyataannya.

Menlu RI kemudian menyampaikan keprihatinan mendalam atas situasi di Gaza saat ini, yang dibarengi dengan meningkatnya serangan terhadap warga Palestina di Tepi Barat.

Baca juga: Retno: Indonesia tak bisa diam melihat anak dan perempuan tewas di Gaza

“Apabila jumlah tawanan yang membebaskan Israel sama banyaknya atau kurang sama banyaknya dengan penangkapan baru di Tepi Barat, pertanyaannya adalah apa gunanya?” ujar dia.

Oleh karena itu, Menlu Retno mendesak DK PBB untuk tidak membiarkan ancaman terhadap kemanusiaan di Gaza.

“DK PBB harus bisa mencegah agar kekerasan tidak terulang kembali di Gaza,” kata dia, menegaskan.

Dalam hal ini, Indonesia mendorong DK PBB untuk memastikan pemberian bantuan kemanusiaan tanpa hambatan ke seluruh wilayah Gaza, serta dapat termonitor dengan baik.

Baca juga: Menlu sebut Indonesia telah mengirimkan dua tahap bantuan untuk Palestina

DK PBB juga diharapkan memastikan penghormatan terhadap hukum internasional, termasuk hukum humaniter internasional, benar-benar dilakukan serta membantu mewujudkan gencatan senjata yang permanen untuk mengakhiri semua kejahatan di Gaza.

Kehadiran Menlu Retno bersama para menlu Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dalam pertemuan DK PBB bertujuan untuk menunjukkan dukungan OKI terhadap Palestina, dan merupakan tindak lanjut mandat yang diberikan para pemimpin OKI usai KTT di Riyadh, Arab Saudi, 11 November lalu untuk menggunakan semua upaya guna mencari penyelesaian situasi di Gaza.

Baca juga: Indonesia tekankan pentingnya gencatan senjata permanen di Gaza
Baca juga: Menlu: Indonesia mendorong “solusi dua negara” akhiri konflik di Gaza
Baca juga: Menlu Retno: Bahkan dalam perang pun ada hukumnya

Pewarta : Yashinta Difa Pramudyani
Redaktur : M Razi Rahman
HAK CIPTA © ANTARA 2023



Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments