Herpes zoster lebih dari sekedar kondisi kulit; terutama pada orang lanjut usia, penyakit ini dapat memengaruhi saraf, jantung, perut, mata, otak, dan bagian tubuh lainnya. Dampak psikologis dari herpes zoster sering kali diabaikan. Bayangkan mengalami sensasi yang luar biasa, menyedihkan, dan kesepian saat bangun tidur karena rasa sakit yang tiba-tiba dan parah serta ruam yang mengganggu. Pelepasan diri dan penghinaan sosial mungkin diakibatkan oleh luka yang nyata ini.
Apa itu Herpes Zoster?
Ruam yang menyakitkan disebabkan oleh virus virus yang dikenal sebagai herpes zoster. Di tubuh Anda, herpes zoster bisa muncul di mana saja. Biasanya muncul sebagai satu lepuh di sekitar tubuh Anda, baik di sisi kiri atau kanan. Herpes zoster ditandai dengan nyeri atau sensasi kesemutan di area terbatas pada satu sisi wajah atau badan, diikuti ruam merah dengan lepuh kecil berisi cairan.
Dr Rashmi Hedge, Wakil Presiden Eksekutif, Urusan Medis, GSK mengatakan, “Pertahanan terbaik terhadap herpes zoster adalah vaksinasi. Untuk informasi tambahan tentang mencegah herpes zoster, temui dokter Anda dan praktikkan pencegahannya.”
Fakta yang Kurang Diketahui Tentang Herpes zoster
Berikut adalah 5 fakta yang kurang diketahui yang dibagikan oleh Dr Rashmi tentang herpes zoster yang perlu Anda waspadai:
1. Herpes zoster disebabkan oleh virus varicella-zoster, yang tetap tidak aktif di saraf setelah cacar air dan dapat aktif kembali di kemudian hari, menyebabkan nyeri saraf parah yang mirip dengan nyeri persalinan.
2. Pada 10-18% kasus, nyeri saraf berlanjut setelah ruam hilang, yang dikenal sebagai PHN, berlangsung berbulan-bulan hingga bertahun-tahun dan menyebabkan komplikasi seperti depresi dan masalah tidur.
3. Penelitian menunjukkan peningkatan risiko stroke dan penyakit arteri koroner sebesar 30% setelah herpes zoster, dengan risiko yang bertahan lebih dari satu dekade.
4. Herpes zoster dapat mempengaruhi organ seperti mata, telinga, dan otak, menyebabkan kehilangan pendengaran atau penglihatan permanen, dan dalam kasus yang jarang terjadi, pneumonia atau peradangan otak.
5. Bertentangan dengan anggapan umum, herpes zoster dapat kambuh di bagian tubuh yang berbeda bahkan setelah serangan awal, seperti yang ditunjukkan oleh survei tahun 2023 di mana 73% pasien di India meyakini hal sebaliknya.