Sampang, Madura.live – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, melakukan kegiatan Mini Lokakarya di Kecamatan Pangarengan setempat. Rabu (16/8/2023).
Hadir perwakilan Camat, Haris Hamarjanto, Kapolsek, Ipda Iwan Suhadi, Danposramil, Peltu karmuji, tenaga medis, dan warga Kecamatan Pangarengan, Kabupaten Sampang.
Narasumber Mini Lokakarya, dr. Indah Norsusanti menyampaikan, kegiatan merupakan salah satu upaya percepatan penurunan stunting dan investasi utama dalam mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas dan berdaya saing di lingkungan masyarakat.
Dijelaskan, stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang.
Menurut Indah, penyebab stunting bersifat multidimensional, bukan hanya kemiskinan dan akses pangan. Tetapi, pola asuh dan pemberian makan pada Bayi Lima Tahun (Balita).
“Serta kekurangan gizi kronis, infeksi berulang dalam jangka waktu lama dan kurangnya stimulasi psikososial sejak di dalam kandungan sampai setelah dilahirkan,” ujarnya.
Pihaknya berharap, agar kegiatan Mini Lokakarya menjadi wadah koordinasi untuk menentukan strategi dan langkah dalam membuat rencana kegiatan berdasarkan hasil pemantauan dan monitoring pergerakan Tim Pendamping Keluarga (TPK).
Memastikan pelaksanaan standar pengukuran, alat ukur, standar operasional prosedur, sasaran terdata, memperoleh pelayanan, memanfaatkan intervensi dari pelayanan dan pendampingan tercatat dan terlaporkan.
Tujuan dari Mini Lokakarya, guna melaksanakan percepatan penurunan stunting melalui peran aktif koordinasi dan kerja sama dari lintas sektor. Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tingkat Kecamatan sebagai upaya aksi konvergensi.
“Output operasional yang diharapkan dari Mini Lokakarya tingkat, yaitu daftar rencana kerja dan target yang akan dilakukan dalam rangka pengawalan serta evaluasi pelaksanaan pendampingan keluarga dan pembinaan tim pendamping keluarga,” pungkasnya.