Karena alkohol menurunkan kadar vasopresin, tubuh melepaskan lebih banyak air, sehingga meningkatkan risiko dehidrasi dan mengakibatkan sakit kepala. (News18 Hindi)
Berbicara kepada News18, Dr Deepika Sagar, Kepala Departemen Neurologi di Lala Lajpat Rai Medical College di Meerut, Uttar Pradesh mengatakan bahwa memahami faktor-faktor ini sangat penting untuk mengelola gejala mabuk secara efektif.
Banyak orang mengalami sakit kepala setelah mengonsumsi alkohol, yang umumnya dikenal sebagai mabuk. Meskipun secara luas diyakini bahwa kualitas dan kuantitas alkohol dapat memicu episode yang menyakitkan ini, para ahli kesehatan menekankan bahwa bahan-bahan dalam minuman tersebut juga memainkan peran penting.
Berbicara kepada News18, Dr Deepika Sagar, Kepala Departemen Neurologi di Lala Lajpat Rai Medical College di Meerut, Uttar Pradesh mengatakan bahwa memahami faktor-faktor ini sangat penting untuk mengelola gejala mabuk secara efektif.
“Mengonsumsi alkohol menyebabkan dehidrasi dengan mengganggu produksi hormon yang disebut vasopresin, yang membantu ginjal menahan air. Ketika alkohol menurunkan kadar vasopresin, tubuh melepaskan lebih banyak air, meningkatkan risiko dehidrasi dan mengakibatkan sakit kepala,” kata Dr. Sagar.
Menurut Dr. Sagar, kualitas alkohol memengaruhi sakit kepala, tetapi ini bukan satu-satunya alasan. Alkohol berkualitas rendah mengandung lebih banyak produk sampingan yang disebut congener, yang meningkatkan sakit kepala dan gejala mabuk lainnya. Congener ini diproduksi selama proses pembuatan alkohol dan terutama ditemukan dalam minuman keras berwarna gelap seperti anggur merah, wiski, dan brendi.
Alasan ilmiah untuk mabuk atau sakit kepala
Dr. Sagar menjelaskan bahwa kadar senyawa kimia yang tinggi dalam alkohol dapat menyebabkan peningkatan sakit kepala. Etanol, komponen utama alkohol, memengaruhi kadar gula darah, yang dapat menyebabkan sakit kepala, pusing, dan kelelahan.
Selain itu, sering buang air kecil dapat menyebabkan dehidrasi, yang selanjutnya meningkatkan kemungkinan sakit kepala. Adanya zat pengotor atau bahan kimia berbahaya dalam alkohol berkualitas rendah juga dapat menyebabkan sakit kepala.
Bagaimana cara menghindari mabuk?
Dr Deepika Sagar mengatakan bahwa alkohol berkualitas tinggi mengandung lebih sedikit senyawa kimia, yang mengurangi kemungkinan sakit kepala. Minum lebih banyak air bersama alkohol dapat membantu mencegah dehidrasi dan menurunkan kemungkinan sakit kepala.
Dianjurkan juga untuk menghindari alkohol dalam jumlah berlebihan, karena dapat memperparah sakit kepala dan mabuk. Dr Sagar juga mengatakan bahwa alkohol tidak hanya menyebabkan sakit kepala, tetapi juga dapat memengaruhi organ tubuh lainnya, termasuk hati. Oleh karena itu, ia menghimbau masyarakat untuk mempertimbangkan untuk menjauhi alkohol.